FIQIH TAHAWWULAT ( FIQIH AKHIR ZAMAN ) BAGIAN 2





Pelajaran ketiga belas



Ringkasan pemahaman tentang perkembangan ilmu-ilmu teori,prakter, kebudayaan, pengetahuan baik positif maupun negatif dan i’jazul ilmi
Definisi ini diumumkan pada seluruh jenis ilmu-ilmu alat, bahasa, teori dan praktek baik yang lampau maupun moderen, juga diumumkan pada ilmu-ilmu kebudayaan, seni dan kemasarakatan baik negatif maupun positif. yang semuanya ini tercakup pada pembacaan (pemahaman) nash Ayat Alqur’an dan Hadits yang memberi kabar akan munculnya penemuan-penemuan, penciptaan baru, munculnya ilmu pembantu serta pengaruhnya terhadap kehidupan manusia atau yang bisa di sebut dengan I'jazul Ilmi (yaitu alqur’an dan hadits yang memberi kabar akan munculnya penemuan ilmiah sebelum adanya penemuan tersebut) atau fiqih perbandingan dan pencocokan antara perkembangan ilmu dengan nash Alqur'an dan sunnah. Sifat optimis akan muncul (pada seorang pelajar) dengan (memahami) fiqih ini ketika mengkaji ilmu-ilmu teori dan praktek, dengan menggabungkan bahwa yang menciptakan ilmu-ilmu tersebut adalah sang maha esa dan Dialah yang mengadakannya, mengajarkannya dan memberikan manfaatnya, sekalipun ilmu-ilmu tersebut datang melalui tangan orang-orang kafir, maka bagi mereka adalah hujjah dan bagi muslim yang beriman adalah manfaat dan faidah. Antara agama dan mempelajari ilmu-ilmu tersebut tidak ada yang bertentangan, hanya saja yang bertentangan adalah antara agama dengan orang-orang kafir dan ateisme, yang mana mereka menentang aqidah, ilmu syariat dan hal-hal gaib, dan selalu sewenang-wenang menafsirkan sesuatu dengan tafsiran materialisme dan tanpa dasar yang jelas, serta mengingkari kekuasaan sang maha pencipta.




 Pelajaran keempat belas
Ringkasan pemahaman tentang tanda-tanda alam semesta dan peperangan yang dahsyat
Definisi ini diumumkan pada sesuatu yang menkhususkan tanda-tanda dan perubahan-perubahan yang terjadi didalam kehidupan suatu ummat, sebagaimana yang terdapat dinash Alqur’an dan Sunnah dengan perihal yang akan di jelaskan :
 A. Al-asrot jama' dari surot dan
surot secara bahasa adalah alamat, dan (arti) “alamat/tanda-tanda”
 di fiqih tahawwulat yaitu: fenomena alam semesta yang terjadi dengan perintah Allah serta sesuai dengan kabar yang di sabdakan olehMustofa SAW, dan fenomena tersebut terbagi menjadi beberapa bagian:


Fenomena istibaqiyyah
(yang akan terjadi): yaitu tanda-tanda pada alam semesta yang berlawanan dengan kejadian yang sudah di tetapkan secara tabi'at dan kebiasaan. seperti: terbitnya matahari dari arah barat, munculnya asap, angin yang mencabut nyawa, tiga daerah yang ditelan oleh bumi, api yang menyeret manusia kepadang mahsar, perubahan bentuk (menjadi kera dan babi),
qozaf  (turunnya azab hujan batu dari langit), dan lain sebagainya dari bencana alam yang sudah sering terjadi (seperti: gempa bumi dan banjir).


Fenomena istqroiyyah
 (yang telah terjadi): yaitu kejadian yang allah timpakan kepada ummat terdahulu yang berkaitan dengan tanda-tanda yang telah dijanjikan, sebagaimana yang
diceritakan dalam alqur’an mengenai kaum a'dd: {maka tatkala mereka melihat azab itu berupa awan yang menuju kelembah-lembah mereka, berkatalah mereka: inilah awan yang akan menurunkan hujan kepada kami” .(bukan)! bahkan itulah azab yang kamu minta supaya datang dengan segera (yaitu) angin yang mengandung azab yang pedih} (QS:Al- Ahqof ayat:24).
 Dan seperti cerita kaum yunus as, yang telah diberi peringatan oleh nabi mereka tentang tanda-tanda azab yang akan menimpanya, maka ketika mereka meyakini azab tersebut akan turun, merekapun langsung percaya dan beriman kepada apa yang dibawa oleh nabi yunus. Hingga akhirnya mereka bertaubat dan allah menggambarkan sifat taubat

 mereka didalam firmannya:

{dan mengapa tidak ada (penduduk) suatu kota yang beriman, lalu imannya itu bermanfaat kepadanya selain kaum yunus ? tatkala mereka (kaum yunus itu) beriman, kami hilangkan dari mereka azab yang menghilangkan dalam kehidupan dunia dan kami beri kesenangan kepada mereka sampai kepada waktu yang tertentu}(QS:Yunus ayat:98).
Dan seperti pasukan bergajah  yang allah kisahkan didalam firmannya: {apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana tuhanmu telah bertindak terhadap tentara bergajah ?(1) bukankah dia telah menjadikan tipu daya
mereka (untuk menghancurkan ka’bah) itu sai-sia ? (2) (QS-al  fill ayat:1-2).
B.Malahim jama' dari malhamah, yaitu: peperangan dahsyat, yang para tentaranya saling berkecamukan satu sama lain dan banyaknya pembantaian serta korban yang terjadi. Dan malahim biasanya diumumkan pada peperangan antara kaum muslimin dan kuffar. salah satunya, perang penaklukan (pada suatu Negara) yang kaum muslimin berhasil menaklukan bangsa Persia dan Romawi dimasa khulafa’urrasyidin
 dan di periode mulk adud pertama dan kedua (amawiyah dan abbasiyah), dan peperangan besar yang terjadi antara kerajaan Usmaniyyah dan kerajaan Urubiyyah (eropa), dan peperangan yang akan terjadi dan dijanjikan pada masasufyani,Mahdi,dajjal dan Isa as dimasa yang akan datang.


 Berkata pengarang kitab (Fiqhul Fitan)
1:Pada penjelasan (malahim) ini Ibnu taimiyyah mempunyai nash yang membedakan antara fitnah dan malahim, yang disebutkan didalam hadits, Abu Hurairah ra berkata:
aku menyimpan ilmu (hadits) dari rasul saw pada dua wadah : adapun yang satu telah aku sebarkan dan yang satunya lagi sekiranya aku sampaikan maka akan terputuslah tenggorokan ini.
 2: Kemudian (Ibnu taimiyyah) berkata: hanya saja hadits yang tidak disebarkan adalah hadits yang menerangkan akan terjadinya fitnah dan malahim. Maka Arti
malahim yaitu: peperangan antara kaum muslim dan kafir. Adapun fitnah yaitu: peperangan antara sesama muslim sendiri.
==================================================
1 ((fiqhul fitan,,,dirosah dau nususl wahyi wal mu’tiyyatit tarikhiyyah li salafil ummah )) oleh doktor abdul wahid al idrisiy. Hal.34.2Shahih bukhari.no.120.

 Pelajaran kelima belas
Ringkasan pemahaman tentang penggabungan syariat antara agama dan sejarah
Ringkasan pemahaman ini adalah pengulangan cara pembacaan (memahami) sejarah kehidupan dan sejarah perjalanan manusia yang
didasari dengan nash Alqur’an dan sunnah yang sangat di yakini kebenarannya, tidak berpijak pada teori materialis serta tafsirannya terhadap peristiwa-peristiwa dan kejadian sejarah yang sekular secara akal semat-mata. tujuan ilmu ini yaitu meluruskan konsep penceritaan sejarah secara keseluruhannya, yang dimulai dengan konsep manusia yang pertama, evolusi kehidupan manusia dan berakhirnya alam semesta serta interpretasi tersebut. Yang semuanya ini berpijak pada ketetapan-ketetapan yang terdapat pada Al-quran dan Hadits shahih didalam menjelaskan permulaan makhluk hidup, perkembangan evolusi kehidupan manusia, tempat kembalinya manusia serta tujuan akhir seseorang didunia dan diakhirat. Disamping itu (boleh) mengambil faidah dari teori materialis yang sejalur dengan Alqur’an dan sunnah, tanpa berpijak pada teori-teori yang (berlawanan dengan Alqur’an dan Sunnah)didalam penafsiran sejarah tentang kejadian alam semesta, awal penciptaannya dan akhir kehancurannya.

 Pelajaran keenam belas
Sunnatul mawaqif dan sunnatud dalaalah serta hubungannya dengan sunatul hasanah Yang dimaksud dari Sunnatul mawaqif (pendirian) adalah: hakikat suatu pendirian pribadi (yang terdapat pada) diri Rasulallah Saw atau pada salah satu khulafa’urrasyidin yang memutuskan perkara dengan pasti juga dilakukan karena terpaksa (yang menghasilkan) kepada perkara yang lebih selamat dan hasil yang lebih baik, didalam melakukan suatu pendirian, yang (tidak terdapat) nash yang mewajibkan dalam melakukan tindakan tersebut. Sunnatul mawaqif bisa juga disebut dengan fiqhul hal  atau fiqhul halah, yaitu: Allah memberikan jalan keluar kepada seseorang dengan perangai yang baik ketika berada ditengah-tengah krisis, dan perangai tersebut harus didasari dengan:
1.menjaga lisan dari mencela.
 2.Dan menjaga tangan dari pertumpahan darah. contoh tersebut seperti:


perangai Nabi saw terhadap orang-orang munafiq tentang pergaulan dan ziarah nabi terhadap mereka, kendatipun telah dinyatakan didalam nash Alqur’an mengenai kekafiran dan kekalnya mereka di dalam neraka. Dan nabi bersabda kepada Umar bin Khatab Ra, ketika nabi hendak mensholati jenazah ibn ubay : biarkanlah aku karena sesungguhnya tidak ada sesuatupun yang turun padaku mengenai hal tersebut”.


 toleransi Rasul Saw terhadap para penduduk mekkah ketika fathul mekah.
 Sikap Nabi saw terhadap Hatib bin abi Balta’ah ra, setelah kejadian pengiriman surat yang akan diserahkan kepada kafir quraisy. Dan ketika itu Nabi melindunginya dengan bersabda :“sesungguhnya allah telah memberikan keringanan bagi orang-orang yang turut dalam perang badar. Seraya berfirman: ”silahkan kalian berbuat sesuka kalian, sesungguhnya aku telah mengampuni kalian1”.

Adapun sunnatud dalaalah yaitu: aturan-aturan yang sesuai syari’at didalam pemahaman (metode) da’wah ilallah, yang membatasi pekerjaan sesuatu atau meninggalkan pekerjaan tersebut. Dengan meneliti nash Alqur’an dan hadist nabawi, baik yang sudah ditetapkan didalamnya(al-quran dan al-hadist) atau hanya sebuah isyarat indikasi. Sunnatud dalaalah ini meluruskan cara pengambilan dalil yang keliru yang sudah tersebar dilidah sebagian manusia denganperkataan: ”hal ini
 tidak ada pada zaman Rasulullah dan para sahabat,,,(dst)”. Maka ini adalah cara pengambilan dalil yang tidak benar juga tidak mempunyai dasar. Hanya saja pengambilan dalil yang benar yaitu: (mengambil dalil dari) pekerjaan, perkataan atau takrir (dari rasul saw,juga mengambil dalil dari) pendirian nabi saw
dan khulafa’urrasyidin atau, (dalil dari) sesuatu yang mempunyai petunjuk isyarat dari nash Alqur’an atau Hadist nabawi seperti
sabdanya Rasulullah Saw:
“barangsiapa membuat -buat hal baru yang baik dalam islam, maka baginya pahalanya dan pahala orang yang mengikutinya 2
.
 maka pekerjaannya (membuat-buat hal baru yang baik didalam islam) adalah benar dan boleh, sekalipun perbuatan tersebut tidak terdapat pada zaman nabi, zaman sahabat dan zaman para tabi’in radhiyallahu’anhum
.==========================================
1Riwayatnya telah terdahulu di hal.29.
2Shahih muslim.no.1017.

Termasuk kategori ini (sunnatud dalaalaah) yaitu para ulama
mengagungkan peringatan maulid nabi, hijrahnya nabi dan isro’ mi’roj. Serta perayaan tersebut dilakukan secara masyhur karena salah satu dari hak-haknya nabi, juga untuk mengingatkan tentang sejarah-sejarah islam, agar menghubungkan para masyarakat yang lalai dengan sejarah-sejarah islam yang berbentuk keimanan, yang berita dan peristiwa sejarah tersebut telah dijelaskan didalam
Alqur’an dan Sunnah. melalui peringatan-peringatan tersebut, hendaklah menggabungkan antara nash Alqur’an dan Sunnah dengan kejadian fakta yang sesuai syariat, serta menjauhi hal-hal yang dilarang oleh syariat sebagaimana yang banyak terjadi disebagian orang awam dan manusia yang tidak tau. Dan Salah satu (dari sunnatud dalalah) yaitu membantu agama melalui media modern dan alat-alat canggih elektronik untuk membantu da’wah ilallah dan mengajarkan (kepada manusia) Alqur’an dan Sunnah, yang media-media tersebut belum ada sebelumnya
1. (sunnatul mawaqif dan sunnatud dalaalah) tercakup pada konsep sunnatul hasanah dan sunnah solehah (hal-hal baru yang baik) (yangsunnatul hasanah tersebut) terdapat pada riwayat muslim : “tidaklah seorang hamba melakukan hal-hal baru yang baik, yang kemudian diikuti oleh orang lain .…”
 2 ( pengertian hadits ini bahwa) sunnatul mawaqif, sunnatud dalaalah serta amalan soleh tercakup dibawah konsep hadits tersebut adapun sunnah qauliyah, fi'liyyah dan taqririyah tidak termasuk didalamnya. Mimpi yang baik termasuk dari salah satu
sunnatud dalaalah yaitu: seorang mu’min (ketika mengerjakan sesuatu lalu dia)
bermimpi yang baik atau dia yang dimimpiin baik oleh orang lain
1Bagi yang ingin lebih memahami (fiqhil munasabat) bisa membaca kitab (fiqhul munasabat wal ahdas fi daui maqosidis syariyyah al-islamiyyah) oleh sayyid muhammad hamud al ahdal.cetakan darul usul.
2Konteks keseluruhan hadits, yaitu:“maka akan dicatat untuknya pahala sebanyak yang diperoleh orang-orang yang mengikutinya tanpa mengurangi sedikitpun pahala yang mereka peroleh” Riwayat muslim.no.1017.

 maka mimpi tersebut adalah petunjuk atau dalil bahwa dia mempunyai aqidah yang selamat dan akibat (yang baik) bagi orang yang bermimpi atau yang dimimpiin. oleh karena itu hadits shahih mengisyaratkan :
“kenabian tidak ada lagi selain berita gembira, “para sahabat bertanya: apa maksud berita gembira ? “nabi saw menjawab: “mimpi yang baik”.1juga hadits
: “apabila zaman telahmendekati (hari kiamat) nyaris mimpi seseorang mukmin dipastikan tidak akan berbohong dan orang yang paling benar mimpinya adalah orang yang paling benar dalam ucapannya. Maka mimpi ituada tiga: “mimpi yang benar adalah kabar gembir a dari allah, mimpi yang menyedihkan adalah datang dari syetan dan mimpi yang berasal dari lamunan-lamunan seseorang”.2

Pengarang
(syarah muyassar li shahih bukhari)
 berkata:”hikhmah mengenai mimpinya seorang muslim diakhir zaman dipastikan tidak akan berbohong dan kebanyakan akan terjadi sebagaimana yang dilihat didalam mimpinya, yaitu seorang muslim pada waktu itu menjadi orang asing diantara manusia dikarenakan banyaknya fitnah, maka Allah pun memuliakannya dengan mimpi yang benar untuk menenangkan hati dan keyakinannya, bahwa dia berada didalam kebenaran dan petunjuk maka diapun tidak ragu-ragu dalam urusan agamanya3
.======================================================
1Shahih bukhori. No.6990.
2 Shahih muslim.no.2263.
3Didalam kitab ((syarah muyassar li shahih imam bukhari)) Oleh doktor.muhammad ali assobuni.  juz.5.hal.587.


 Pelajaran ketujuh belaS

konsep khulafa’urrasyidin didalam fiqih tahawwulat
Konsep khulafa’urrasyidin didalam fiqih tahawwulat yaitu definisi yang mencakup bagi para pemegang hukum atau ilmu dengan syarat hasonah dan a’dalah, dari masa khulafa’urrasyidin hingga hari yang ditentukan oleh allah (hari kiamat).
khulafa’urrasyidin didalam fiqih tahawwulat terbagi menjadi dua
bagian: 1.khilafah (yang memegang) resolusi hukum dan ilmu: Definisi ini terbatas pada periode enam khilafah, yang dimulai dengan khalifah pertama yaitu: Abu Bakar Assiddiq, kemudia khalifah kedua: Umar bin Khottob, kemudian khalifah ketiga: Ustman bin Affan kemudian khalifah ke empat: Ali bin Abi Thalib kemudian khalifah ke lima: Hasan bin Ali bin Abi Tholib radhiyallahu’anhum dan periode (lima khalifah) ini terdapat nash yang menunjukan keselamatan dan kepemimpinannya yang adil, dan periode berikutnya, khalifah yang keenam: Umar bin Abdul Aziz, yang diakui keadilannya didalam memimpin serta bersihnya dari sifat-sifat yang dicela oleh agama. Kemudian periode Al-Mahdi dan nabi Isa as yang akan menyusul diakhir zaman.


2.khilafah (yang memegang) resolusi ilmu dan warisan syariat: periode ini bermula pada waktu Imam Hasan Ra menyerahkan khalifah dan sebab penyerahan khalifah tersebut maka terpisahlah antara resolusi ilmu dan warisan agama dari resolusi hukum dan mulku adud, sebagaimana yang ditegaskan didalam khutbah yang terkenal, pada waktu setelah penyerahan khalifah, yaitu:
“sesungguhnya allah memberi hidayah kepada kalian sebab orang pertama kami (nabi  Muhammad) dan allah menjaga darah kalian sebab orang terakhir kami(imam hasan). Dan sungguh muawiyyah telah berselisih denganku didalam urusan yang aku lebih layak darinya dan aku tinggalkan urusan tersebut untuk menjaga darah muslimin dan mengharap ridonya allah1”.

Dengan definisi khilafah (yang kedua) ini maka sifaT a’dalah dan sanad
 yang bersambung mempunyai arti penting didalam menetapkan (pemegangan) resolusi ilmu syariat (sebagaiman yang dipegang) oleh para sahabat, tabi’in dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan kebaikan hingga hari kiamat. Merekalah (khalifah yang memegang resolusi ilmu) yang dimaksud didalam (fiqih tahawwulat) yang terdapat pada sabda nabi saw:
“sungguh diantara kalian yang berumur panjang akan melihat sangat banyak ikhtilaf (perbedaan pendapat) maka berpegang teguhlah pada sunnahku dan sunnah khulafa’ urrasyidin al mahdiyyin, gigitlah kuat-kuat dengan geraham kalian ( suatu kiasan untuk kesungguhan)2. Maka arti (rosad ) disini adalah sifata’dalah, dan arti (hidayah) adalah amal soleh yang ditautkan dengan pengambilan ilmu dan sanad (yang bersambung kepada rasul shallallahu 'alaihi wasallam.)
=================================================
1Tarikh Tobroni juz.5.hal.163.
2Riwayat Abu Daud hadits no.4607. dan awal konteks hadits:
“kuwasiatkan kalian untuk bertaqwa kepada allah, mendengarkan dan taatlah walaupun kalian dipimpin oleh seorang budak afrika, sungguah diantarakalian yang berumur panjang … (dst).
Dan didalam kitab (Al Baais alal khullas) oleh al hafidz al iroqi, terdapat tambahan
(al mahdiyyin setelahku). Pelajaran kedelapan belas Pembagian sunnah menurut bahasa,usul dan tahawwulat
Ketika mengkaji lebih mendalam tentang asal mula rukun agama keempat serta mempertimbangkan
(sunnatul mawaqif dan Sunnatud dalallah)
 sebagai pendukung syariat untuk fiqih tahawulat dan ilmu tanda-tanda kiamat, maka akan menjadi jelaslah bahwa konsep (kalimat) Sunnah terbagi menjadi tiga bagian:
 1.Sunnah menurut bahasa
 yaitu: jalan,metode dan perangai, baik didalam kebaikan atau kejelekan. Pemahaman ini berdasarkan pada perkataan sayidina Abdullah bin Umar radhiyallahu’anhuma kepada sayidina Utsman ra:
“janganlah engkau melepaskan gamisnya Allah (suatu kiasan untuk khalifah) maka akan menjadi sunnah (suatu cara/jalan) setiap kali suatu kaum membenci kepada khalifah, maka mereka akan melepas kekhalifahannya dan akan membunuhnya1”.
 begitu juga hadits:

“akan terjadidiantara sahabatku suatu fitnah, Allah akan mengampuni mereka karena mereka bersahabat denganku, kemudian akan datang sebuah kaum setelah mereka, membuat suatu sunnah (cara/jalan) dengan fitnah tersebut maka merekapun masuk neraka”. 2
 Dan makna secara bahasa ini adalah sebagai dasar pondisi yang dibuat sandaran didalam fiqih tahawulat, maka perangai, metode dan sikap tindakan adalah kata-kata yang berdekatan maknanya.
2.Sunnah menurut usul
 yaitu: perkataan, pekerjaan atau taqrir yang datang dari nabi dan pengertian sunnah inilah yang di 1 Kitab at tazkiroh oleh kurtubi.juz.1.hal.1074.
2Tafsir al Qurtubi.juz.7.hal.391. danKitab at tazkiroh oleh kurtubi.juz.1.hal.1106. dan didalam kitab Mu’jamul awsat oleh Imam Tobroni halaman.3219 :
“akan terjadi pada sahabat sahabatku suatu kekeliruan, allah akan mengampuni mereka karena mereka bersahabat denganku. Dan akan datang suatu kaum setelah mereka yang ditelungkupkan allah diatas hidung mereka dineraka”.



buat sandaran oleh ulama usul didalam membantu tiga rukun Sawabit: Islam,Iman dan Ihsan.
3. Sunnah menurut fiqih tahawulat
 yaitu: pendirian serta petunjuk dari nabi Muhammad saw dan pendirian serta petunjuk dari khulafa’urrasyidin al mahdiyyin. dan inilah definisi didalam
fiqih tahawwulat, sebagaimana yang diisyaratkan didalam hadits:“maka berpegang teguhlah pada sunnahku (  pendirianku) dan sunnah (pendirian) khulafa’urrasyidin al mahdiyyin, gigitlah kuat-kuat dengan geraham kalian (suatu kiasan untuk kesungguhan)1,Maka tidak ada untuk nabi saw suatu sunnah dan untuk khalifah sunnah yang lain,hanya saja yang di maksud didalam lafadz hadits (sunnati wa sunnatul khulafa) adalah
(sunnatul mawaqif). Maka (arti) sunnah disini bukanlah hadyi, (tetapi arti) sunnah
 (disini yaitu sebuah) pendirian, (adapun arti) hadyi (adalah)
hukum-hukum syariat, yang eksposisi ini dapat difahami melalui hadits Muslim ketika khuzaifah bertanya:
“apa cacatnya? Beliau menjawab: “kaum yang mengamalkan sunnah selain dari sunnahku dan membimbing jalan tanpa bimbinganku, kamu tahu mereka dan kamu ingkari2''.
===================================
1Riwayat abu daud no.4607.
2 Shahih muslim no.1847.

 Maka maksud sunnah
disini (hadits diatas) adalah suatu pendirian yang negatif (dan maksud) bimbingan mereka adalah
 perkataan yang menyimpang kebenaran dan merubah makna Alqur’an dan Sunnah kepada makna yang tidak layak bagi keduanya. Salah satu hadits (yang menunjukkan bahwa arti sunnah adalah pendirian dan petunjuk), yaitu:
“ya allah rahmatilah para khalifahku yang akan datang setelahku, yang mereka meriwayatkan hadits-haditsku dan sunnah-sunnahku, serta mengajarkannya kepada manusia1"
Maka maksudsunnah disini (hadits diatas) adalah pendirian dan petunjuk, adapun maksud dari haditsku adalah tiga sunnah (yaitu sunnah) perkataan, pekerjaan dan taqrir dari rasul shallallahu 'alaihi wasallam yang dijadikan sandaran oleh ulama fuqoha usul.
1Mu’jamul Ausot oleh Imam Tobroni. Halaman.5846.


 Pelajaran kesembilan belas

Pembagian sesuai syariat untuk periode yangkesinambungan
Ketika kami membaca alamat dan tanda-tanda kiamat yang bermacam-mcam, wajiblah bagi kami mengetahui pembagian sesuai syariat yang mencocoki urutan periode.


Maka tanda-tanda
kiamat besar
tidak ada hubungannya dengan periode yang pertama, akan tetapi dimulai dari periode imam Mahdi hingga berakhirnya kehidupan manusia.


Dan tanda-tanda
kiamat tengah
 dimulai dari diutusnya nabi Muhammad saw dan berakhir dengan berakhirnya periode Sufyaniyah yang kedua.


Sedangkan tanda-tanda
kiamat kecil
dimulai dari sebelum lahirnya rasul saw (masa nabi adam as) dan terus memanjang hingga waktu peniupan terompet. Yang semunya ini terjadi saling memasuki di dalam perjalanan zaman dan tempat yang tidak bisa diketahui kecuali dengan tanda-tanda dan petunjuk
(dari Alqur’an dan sunnah.)
 Dengan penilitian ini kami uraikan periode-periode yang mencocoki definisi sesuai syariat dari kalam nabi Muhammad saw dengan penguraian secara global:


Periode kenabian
, turunnya wahyu,Al-ismah dan mujizat, Di dalam periode ini terdapat tanda-tanda kiamat tengah dan kecil.


Periode khulafa’urrasyidin , yang hasonahnya dengan nash1
 =====================================
1Maksud dari “nash” adalah sabdanya nabi saw: “khalifah tiga puluh tahun” musnad ahmad no.21919. dan turmuzi no.2226. juga kabar gembira kepada para khulafa’urrasyidin tentang penyerahan kekuasaan setelah (nabi).dan maksud dari “ijtihad” adalah kesepakatan Ahlul Halli Wal-‘Aqdi atas perkara syura. dan maksud dari “pendirian” Imam Ali menerima baiat tiga khalifah serta bertugas bersama mereka dimasa khalifah tanpa ada mengangkat pedang atau mengerahkan pasukan melawan mereka (tiga khalifah). ,ijtihad dan pendirian, didalam periode ini terdapat tanda-tanda tengah dan kecil.


Periode mulku adud
 (kerajaan yang bengis) yang pertama (dimasa kerajaan amawiy), yang hasonahnya dengan mendirikan jihad dijalan allah begitu juga dengan menjaga kesatuan islam, didalam periode ini terdapat tanda-tanda tengah dan kecil.


Periode mulku adud yang kedua (dimasa abbasiy), didalam periode ini terdapat tanda-tanda tengah dan kecil.


Periode pemisahan dan Perpecahan yang hasonah nya berantakan sebab resolusi yang dikacaukan, dan kekacuan tersebut terjadi karena diserbu oleh dua serangan yaitu serangan mughal dan salib hingga seterusnya, didalam periode ini terdapat tanda-tanda tengah dan kecil.
# Periode kembalinya resolusi umum yang dipimpin oleh khalifah usmaniyyah
 yang hasonah nya dengan penaklukan konstantinopel, kembalinya resolusi islam, menjaga kesatuan umat, mendirikan jihad dijalan allah dan pengakuan khilafah abbasiy  terhadap kekhalifahaan usmaniyyah, didalam periode ini terdapat tanda-tanda tengah dan kecil.
# Periode qusaiyyah
1 yaitu:Periode ahlas istikbar
2 danistizhar
3, didalam periode ini terdapat tanda-tanda tengah dan kecil.
# Periode sarro 4 , isti’mar –ilmaniyyah , didalam periode ini terdapat tanda-tanda tengah dan kecil.
# Periodeduhaima,5istihtar almanah, didalam periode ini terdapat tanda-tanda tengah dan kecil.1
 Periode ini serta pembagiannya ( Ahlas,Sarro,Duhayma,,, dst) tidak terdapat hasonah dari Nash(Al-Quran dan Sunnah ) kecuali hanya penjagaan secara umum dari ALLAH kepada hambanya yang mendirikan perintah-perintahnya.
2Periode tejadinya penemuan instrumen yang digunakan untuk menguasai masyarakat.
3Yaitu periode terjadinya perang kecil dan pengupayaan menembus (Negara arab) oleh para militer dan orientalis, adapun definisi
istizhar  yang terdapat disunan abi daud no.4242.
(yaitu permusuhan dan  peperangan)
serupa dengan periode awal penyerangan Portugal kepada daerah pesisir negri arab berkeinginan menguasainya.
4 Yaitu periode yang diambil dari hadist terdahulu, bacalah (Al usus walmunthalaqot)Hal.216-218.

 # Periode fitnah robiah6 , istismar– aulamah,
didalam priode ini terdapat tanda-tanda tengah dan kecil.
#Periode soilamah istinfar kemudiansufyaaniyyah
 pertama dan kedua. didalam priode ini terdapat tanda-tanda tengah dan kecil.
#Periode istiqror , (yaitu masa yang berkaitan dengan) imam  Mahdi,
 didalam periode ini tardapat tanda-tanda besar dan kecil.
# Periode Hisor , (yaitu masa yang berkaitan dengan) dajjal, didalam periode ini terdapat tanda-tanda besar dan kecil.
# Periode intisor , (yaitu masa yang berkaitan dengan) nabi Isa as, didalam priode ini terdapat tanda-tanda besar dan kecil.
# Periode inhidar , yaitu masa yang berkaitan dengan ya’juj dan ma’juj, didalam periode ini terdapat tanda-tanda besar dan kecil.
# Periode inhiyar,(yaitu masa yang berkaitan dengan) terputus nya tauhid, didalam periode ini terdapat tanda-tanda besar dan kecil.
#Periode dimar, (yaitu masa yang terjadinya) hari kiamat, dan ini adalah tanda kiamat besar.5  Yaitu periode yang diambil dari hadist terdahulu, dan kelengkapan hadistnya
(kemudian fitnah Ad-Duhaima tak ada seseorang pada ummat ini kecuali di tempelengnya dengan satu tempelengan)  lihat lah (kitab Al-Usus walmuntalaqot HAL:247-248).6  Yaitu masa yang semua perkara urusan bangsa kembali kepada orang kafir, bacalah (Al usus walmunthalaqot Hal.247-248).



 Pelajaran kedua puluh
Tanda-Tanda kiamat besar secara global
Yaitu tanda-tanda yang telah ditentukan dan dikumpulkan oleh Rasul saw didalam hadits-hadits yang berkaitan, Yaitu:
1.Mahdi, berperan sebagai khalifah islam dan bersosial dengan adil setelah masa kezoliman.
2.dajjal, berperan sebagai pembawa kehancuran didunia, dan kemunculannya sebagai penolong bagi orang yahudi dan kafir diseluruh dunia.
3.Isa bin Maryam as, akan turun dinegri Syam dan akan mematahkan salib, membunuh babi, menegakkan keadilan, membunuh dajjal serta para pengikutnya dari golongan yahudi dan Nasroni, dan akan memimpin dengan hukum syariat islam  juga akan mengembalikan keadilan didunia (yang sebelumnya penuh dengan kezaliman.)
4.Ya’juj dan ma’juj, yang keluar dari arah timur dan akan meliputi bumi hingga merekapun mati dinegri Syam pada masa Isa as.
5.Munculnya asap.
6.Tenggelamnya bumi di tiga arah.
7.Api yang menggiring manusia kepadang mahsyar.
8.Binatang buas.
9.Terbitnya matahari dari arah barat.
10.Peniupan terompet.1

Pelajaran kedua puluh satu
Tanda-tanda kiamat tengah
Yaitu tanda-tanda kiamat yang berada dipertengahan antara diutusnya nabi saw hingga munculnya imam Mahdi, dan dengan mempelajari nash-nash yang tertentu, maka pada setiap satu dari tanda-tanda kiamat tengah, mempunyai pemahaman yang berkaitan dengan zaman, kejadian, pengaruh, pelajaran dan konsekuensi, dan tanda-tanda tersebut yaitu:
1.Diutusnya Nabi saw membawa risalah. 2.

Meninggalnya Nabi saw.
3.Pembunuhan khalifah Umar radhiyallahu’anhu.
 4.Pembunuhan khalifah Utsman radhiyallahu’anhu.
 5.Terjadinya perang jamal dan siffin dan munculnya khawarij.
6.Pembunuhan khalifah Ali radhiyallahu’anhu.
 7.Penyerahan Khalifah oleh Imam Hasan bin Ali radhiyallahu’anhu.
8.permulaan periode mulku adud yang pertama (kerajaan amawiyyah).
9.Pembunuhan Imam Husain radhiyallahu’anhu
.10.Fitnah Abdullaah bin Zubair radhiyallahu’anhu dan penghalalan baytul haram ka’bah.
 11.Perang harroh dan penghalalan Al-Madinah.
12.Periode Umar sang pemimpin yang adil: pada masa umar bin abdul aziz (tanda cacat diwajahnya dikalangan Bani umayyah).
13.permulaan periode mulku adud yang kedua (kerajaan abbasiyyah).
14.Runtuhnya kerajaan abbasiyyah yang disebabkan oleh penyerangan tatar mughal.
15.Periode terjadinya pemisahan dan perpecahan negri-negri.
16.Kembalinya resolusi khalifah di zaman kerajaan utsmaniyyah dan penaklukan kustontiniyyah.
17. permulaan periodequsaiyyah,dan terbagi pada:


#Periode ahlas (istikbar-istizhar)
 yaitu periode terjadinya penemuan instrumen, penembusan, perang kecil, begitu  juga periode mudawnamah
 (kaum yahudi yang berpura-pura  memeluk agama islam),
tadaiy dan komplotan rahasia atas peninggalan lelaki yang sakit (yakni peta dunia islami pada masa lemahnya khalifah usmaniyyah)7hingga jatuhnya resolusi khilafah usmaniyyah.


#Periode sarro (istihtar - almaniyyah),
 dimasa ini telah terjadi perjanjian-perjanjian dan aksi kerja sama antara kolonialisme dengan para pembesar-pembesar arab juga meluasnya peperangan alam untuk membagi dunia (dua perang dunia).


#Periode Duhaima (istihtar–almanah)
 dimasa ini tersebar nya orang komunis, juga terjadinya pemberontakan dan perang dingin antara rosmaliyyah (kapitalisme) dengan suyuiyyah (komunisme).


Periode Fitnah keempat seseorang yang bisu, buta dan tuli (dengan kekuasaan) yaitu masa yang semua perkara urusan bangsa kembali kepada orang kafir
 (istismar– aulamah) (serta menguasai) seluruh sistem dunia


#Periode Soilamah8 yaitu istinfar dan kekacauan yang dibuat-buat (untuk memancing konflik) (pernafasan para masyarakat dibawah payung orang kafir)
{kiasan bahwa para masyarat senang menurunkan para pemimpinnya padahal hal itu tidak menyelesaikan konflik dan pemikiran tersebut berasal dari orang-orang kafir}.
 18.Periode sufyaniyyah pertama dan kedua dan tersebarnya dusta dan pembohongan (para masyarakat menanti-nanti pembebasan) {kiasan bahwa tindakan menurunkan seseorang dari jabatannya adalah tindakan yang tidak berguna sehingga masyarakat mencari-cari jalan keluar dengan cara} memutus  jalan-jalan dan kembalinya kepada periode kesukuan, pemecahan, kezaliman dan kekejaman, dan periode tersebut tidak terdapat penentuan yang pasti terhadap zaman dan orangnya.
7 Militer Turki yang melakukan konspirasi bersama pihak Barat untuk menjatuhkan Khilafah Islamiyyah dan menjadikan Turki sebuah Republik yang berdasarkan ideologi sekular.

8 Soilam yaitu bencana mala petaka yang ,,, soilam diambil dari sabdanya nabi saw: "ada pada umatku lima hal—yakni lima hal dari fitnah–dan disebutkan empat, kemudian nabi berkata:"tinggal satu yaitu soilam, kemudian perawi berkata:
"dan fitnah itu ada pada kalian wahai ahli syam, apabila telah datang pada kalian, jikalau kalian bisa menjadi batu maka jadilah dan janganlah kamu bersama salah satu dari dua golongan ,,, ingatlah,carilah nafaqoh didalam bumi,)
 riwayat Al-Haisami dikitab majmaul zawaid juz 7 no.312.


 Pelajaran kedua puluh dua
Tanda-tanda kiamat kecil
Yaitu tanda-tanda, fitnah yang menyesatkan dan perubahan-perubahan yang telah ditentukan didalam hadits tentang tanda-tanda kiamat sepanjang masa, yang dimulai dari sebelum lahirnya nabi saw (masa nabi Adam as) hingga berakhirnya alam semesta dengan tiupan terompet malaikat isrofil as, dan tanda-tanda tersebut banyak dan bermacam-macam diantaranya yaitu:
1.Para anbiya alaihim salam membawa kabar gembira, akan munculnya penutup para nabi (Muhammad saw).
 2.Para anbiya alaihim salam memperingati, akan datangnya dajjal juga fitnahnya dajjal.
3.Tanda-tanda munculnya kenabian nabi Muhammad saw.
 4.Perang badar, uhud dan ahzab.
5.Munculnya aliran kemunafikan dan irjaf (para pembawa kabar yang menakut-nakuti).
6.Munculnya aliran kebohongan.
 7.Peperangan dan perbedaan antara agama.
8.Hati yang saling mengingkari.
9.Memandang enteng terhadap sunnah-sunnah nabi saw.
10.Banyak hujan dan sedikitnya tanaman yang tumbuh.
11.Fitnah dari arah timur dan semisalnya.
12.Hilangnya ilmu, matinya para ulama dan banyaknya kebodohan.
 13.Munculnya perzinaan dan riba.
14.Munculnya pakaian ketat (seakan-akan telanjang).
15.Menjual agama dengan dunia.
16.Mengikuti para artis penyanyi dan menggunakan alat musik haram.
17.Minuman khamar dan penamaannya dengan nama yang lain.
18.Banyaknya pembaca Al-quran dan sedikitnya orang faqih.
19.Banyaknya pasar serta saling berdekatannya dan untung yang sedikit.
 20.penjualan hukum.
21.Pendekorasian masjid-masjid bersama kerasnya hati.
22.Mengagungkan orang yang punya harta.
 23.Tersebarnya sihir dan para pembawa aliran sihir.
24.Perginya orang-orang soleh dan banyaknya orang rendahan.
25.Mengambil ilmu dari orang-orang kecil.
 26.Benarnya mimpi seorang mu'min.
27.Banyak serta tersebar luasnya buku-buku.
28.Tersebarnya persaingan dan peradu dombaan antara orang-orang yang shalat. 29.Hilangnya amanah dan penyerahan kekuasaan kepada bukan ahlinya. 30.Fasiknya pemuda dan sewenang-wenangnya wanita. 31.Mengikut-ikuti umat (yahudi,Nasrani dan Persia/Iran).
32.Banyaknya pembunuhan dan pendustaan.
33.Munculnya para pembaca Al-Quran akan tetapi tidak sampai melewati kerongkongan mereka, mereka keluar dari agama allah.
34.banyaknya pemutusan silaturahmi dan durhaka kepada kedua orang tua. 35.Munculnya syirik dan penyembahan patung berhala setelah datangnya Isa as.
36.Hancurnya ka,bah.
37.Diangkatnya Al-quran.
38.Angin yang mencambut ruh para mu’min.
 


Pelajaran kedua puluh tiga
Pendirian seorang muslim serta berinisiatif dengan amal soleh ketika munculnya fitnaH. Seorang muslim yang beriman kepada Allah dan hari akhir, Wajib mengetahui tindakan apa yang harus dilakukan ketika munculnya alamat, tanda-tanda kiamat dan fitnah yang menyesatkan agar dia tidak terjatuh didalam fitnah tersebut dikarenakan ketidak tahuannya. Sama halnya wajib mengetahui pendirian sesuai syariat ketika menghadapi semua fitnah yang telah bercampur-baur dengan segala perkara. oleh karena itu Rasul saw bersabda didalam menafsiri firmannya allah swt:“Wahai orang -orang yang beriman, jagalah dirimu, (karena)orang yang sesat itu tidak akan membahayakan apabila kamu telah mendapat petunjuk”.(QS-Al Maidah.ayat: 105).
{,,,, ketika engkau melihat sifat kikir yang dita’ati, hawa nafsu
diikuti, dunia diprioritaskan (lebih diutamakan dari urusan agama) dan setiap orang bangga dengan pendapatnnya sendiri, maka hendaklah engkau jaga dirimu sendiri dan jauhilah orang-orang awam}
9 dan didalam suatu riwayat : “sebab dibelakang kalian ada hari-hari (yang kalian wajib) bersabar, sabar pada saat itu seperti seseorang yang memegang bara api, orang yang beramal pada hari itu pahalanya sebanding dengan lima puluh kali amalan orang yang beramal seperti amalannya. Abu tsa’labah bertanya: “wahai
rasulullah, seperti pahala lima puluh orang dari mereka? Beliau menjawab: “(bahkan) seperti pahala lima puluh orang dari kalian (sahabat)10”.

Didalam hadits ini mengisyaratkan kepada perkara-perkara yang penting:


Munculnya kerusakan pada sosial dan ekonomi yang mengakibatkan penyimpangan didalam akhlak moral dan pendirian syariat.


Ketika munculnya kerusakan yang telah diisyaratkan, maka
9Sunan ibn majjah.no.4014.10 Sunan abi daud no.4341. dan shahih ibn habban no.385.

pokuskanlah perhatianmu terhadap dirimu dan jauhilah istitba  (mengikut-ngikuti ajaran yahudi) dan wahen  (cinta dunia dan benci kematian).


Sangat sulit bagi seorang muslim yang berbaur dengan fakta sosial membatasi pendirian yang bertentangan dengan orang awam, maka hendaklah bersabar terhadap pendiriannya dan tetap menjaga perkara agamanya, dan pendiriannya tersebut sama halnya seperti orang yang memegang bara api.


Ketika tersebarnya kerusakan, Rasul saw meyeru kepada perbuatan amal soleh, dengan segala bentuk dan cara,baik diurusan agama (seperti) beramal taat, beribadah, bersabar serta bersungguh-sungguh membantu agamanya allah swt atau diurusan yang seseorang membutuhkannya (seperti) pekerjaan, mencari rizki yang halal dan membantu orang lain. mengharap ganjaran dan pahal yang diisyaratkan oleh sabdanya saw:
“seperti pahala lima puluh orang dari kalian” yakni: “dari para sahabat rasul saw. an
"fiqih mubadaroh"  akan dibahas secara detail dipelajaran berikutnya.


Agama menyuruh kita untuk meminta perlindungan kepada
allah swt dari fitnah dengan cara berdo’a melindungi diri dengan dzikir dan membaca awal surat al-kahfi  agar terjaga dari fitnah Dajjal, dan hendaknya kita menjauhi tempat-tempat dan para pembawa fitnah karena sabdanya saw:
“akan datang kepada manusia suatu zaman yang saat itu kambing akan menjadi harta seorang muslim yang paling baik, dia mengembalannya dipuncak gunung dan lembah-lembah tempat turunnya air hujan, karena dia lari menyelamatkan agamanya untuk menghindari fitna11
.

Serta menyibukan diri dengan taat kepada Allah swt, menyebarkan ilmu dan menyeru manusia kepada allah dengan hikmah dan pelajaran yang baik serta saling menasehati sesama muslim.
11Shahih muslim no.3600.



 Pelajaran kedua puluh empat

Pemahaman inisiatif ketika munculnya tanda-tanda kiamat
Sebagian kaum muslimin meyakini bahwa dengan mengkaji tanda-tanda kiamat menyebabkan munculnya panik pada masa yang akan datang serta menyibukkan kehidupan dan pekerjaan manusia, juga mengingat dan mengintimidasi tanda-tanda kiamat menyebabkan seseorang kepada kegagalan, pengasingan dan pergi dari membantu masyarakat serta menghilangkan sifat optimis.
Nash alqur’an dan hadits yang otentik  menyatakan,bahwa mengkaji tanda-tanda kiamat adalah sebagai perlindung dan penjagaan bagi seorang muslim, serta menyelamatkannya dan membimbingnya kepada kebenaran, mendapatkan pahala, menjauhkannya terjatuh didalam dosa dan akibat (yang buruk), menerangkan kepadanya pendirian yang harus diambil sesuai syari’at ketika menghadapi perubahan-perubahan (yang terjadi pada) politik, ekonomi, sosial, pendidikan, pengajaran, dakwaan, informasi dan kebudayaan , (yang sebab perubahan tersebut) menghancurkan moral dan akhlak serta memisahkan antara rakyat hamba dengan ibadah kepada yang maha esa lagi maha pencipta. Didalam ajaran abawi  ini, merespon sabda nabi saw yang disebut didalam  fiqih tahawwulat  dengan
 fiqih mubadaroh (pemahaman inisiatif)
"Segeralah beramal sebelum kedatangan tujuh hal, tidaklah kalian menunggu selain kefakiran yang membuat lupa, kekayaan yang melampaui batas, penyakit yang merusak, masa tua yang menguruskan, kematian yang menyergap tiba-tiba (secara bersama-sama), Dajjal, seburuk-buruk hal gaib yang dinanti-nanti, kiamat dan kiamat itu sangat membawa petaka dan sangat pahit 12."
Hadist mulia ini adalah suatu gambaran prosedur untuk
merancang sifat optimis sesuai syari’at melalui metode keselamatan
ketika munculnya penyimpangan dan fitnah yang telah dijanjikan. sama halnya (hadits ini) menunjukkan solusi ketika akan datangnya bencana kepada seluruh manusia ,tidak kepada muslimin saja. Dan tercelalah bagi orang yang menunggu terjadinya bencana tanpa tidak mengambil suatu tindakan pendirian, yang sekiranya Rasul
12Sunan Turmuzi no.2306

 menyuruh pada (inisiatif tujuh hal) sehingga dapat mengurangi intensitas bencana secara relative (tidak mutak), yang tercermin pada:

1.Inisiatif menangani kefakiran yang membuat lupa, yang meliputi masyarakat akibat politik dan ekonomi yang parasit dan menangani hal tersebut dengan cara membagikan zakat, wakaf, sedekah, menjamin kehidupan orang yang berhak menerimanya, serta saling solidaritas antara sesama pemerintah, begitu juga menanganinya dengan cara mandiri dan berekonomi yang berkecukupan didalam rumah dengan cara memperhatikan perkebunan dan memelihara hewan ternak, sebagaimana didalam hadits muslim:
“barang siapa memiliki kambing, hendaklah menyusul (memelihara) kambingnya. Dan barang siapa memiliki tanah, hendaklah menyusul (memperhatikan) tanahnya13”

dan perkara (kefakiran yang membuat lupa) ini telah menjadi jelas dizaman sekarang sehingga tidak dirahasiakan lagi bahwa para sekutu iblis berusaha menyeru manusia untuk mengabdi kepadanya melalui cara menahan krisis produksi didunia.
2. Inisiatif menangani kekayaan yang melampaui batas, yang di zaman sekarang telah tersebar dikehidupan masyarakat. menangani hal tersebut, dengan cara menggagalkan perekonomian riba dengan mengharamkan riba serta mengoposisi (menentang) perusahaan yang sewenang-wenang dan merekomendasi kepada para pemerintah walaupun dengan pena (surat), begitu juga pendidikan (pada setiap seseorang) tentang kewajiban didalam bersosial dan perusahaan perdangan yang berkewajiban (mementingkan) di sekeliling masyarakatnya serta menginvestasikan uang didalam pengembangan pertanian, kehewanan, industri perdesaan dan seluruh bentuk produksi.
3.Inisiatif menangani penyakit yang merusak dengan segala bentuknya, baik penyakit
ma'nawi  yang tersebar di bisnis administrasi seperti perhitungan, pesogokan dan penipuan atau menangani penyakit hissi (yang dapat dilihat) didalam pekerjaan yayasan yang memperhatikan cara menata kesehatan
13Shahih muslim no.2887. dan kalimat
“hendaklah menyusul”mengisyaratkan pada kewajiban dan mengingatkan diri dengan pekerjaan dan tempat. manusia serta pengajarannya begitu juga (memperhatikan) kebersihan seseorang didalam wudhu, mandi, kebiasaan fitrah dan mengatur kebiasaan makanan yang sesuai dengan syariat.
4.Inisiatif terhadap masa tua yang menguruskan, yang mengakibatkan pada kedurhakaan dan kelalaian keluarga karena lanjut usia. dan menangani hal tersebut dengan cara memperluas lowongan pengasuhan, mementingkan berbakti kepada kedua orang tua, saling bersilaturahmi serta saling memperhatikan antara yayasan yang mempunyai tenggang rasa kepada masyarakat seperti memelihara anak yatim dan sebagainya.
5. Inisiatif menangani kematian yang menyergap tiba-tiba, yaitu kematian secara bersama-sama dengan menggunakan alat pembunuh yang modern seperti ledakan, bom sabuk dan lain sebagainya. menangani hal tersebut dengan cara menyebarkan pemahaman perdamaian, menasehati para pemerintah dan seluruh tingkatan masyarat untuk menjauhi peperangan, partumpahan darah juga menjauhi sarana penghasutan dan provokasi adu domba.
6.Inisiatif menangani akan munculnya dajjal yang membawa kerusakan pada alam semesta. dan menangani hal tersebut dengan cara menyebarkan fiqih tahawwulat dan ilmu tanda-tanda kiamat, agar orang yang binasa itu binasanya dengan keterangan yang nyata dan agar orang yang hidup itu hidupnya dengan keterangan yang nyata.
7.Inisiatif terhadap hari kiamat sebelum terjadinya, baik hari kiamat (kematian) pada individu atau hari kiamat pada alam semesta.menangani hal tersebut dengan cara mempersiap kan diri dengan amal shaleh, mengerjakan apa yang disuruh, menjauhi apa yang dilarang serta bersegera kembali kepada mentaati allah. Inisiatif tujuh hal ini mencegah akan terjadinya penyimpangan atau mengurangi intensitas secara relatif, dan telah kami jelaskan bahwa (inisiatif tujuh hal) adalah pengarahan sifat optimis dan mengangkat semangat juga pemikiran yang positif bagaimanapun kondisinya, dalilnya sabda nabi saw:
“jikalau kiamat terjadi dan ditangan salah satu dari kalian terdapat anak pohon kurma serta mampu (menanamnya), hendaklah tidak berdiri sebelum menanamnya maka tanamlah14”.

14 Shahih adabul mufrod oleh albani .371/479.

 Pelajaran kedua pulah lima

Metode keselamatan bagi seorang muslim ketika munculnya fitnah
Maksud dari“metode keselamatan” yaitu megambil pelajaran dari nash syariat yang mejelaskan pendirian seorang muslim ketika munculnya fitnah yang menyesatkan dan para pemimpin yang menyesatkan, yang telah diperingati oleh orang yang tidak berkata menurut kemauan hawa nafsunya, didalam sabdanya
:“selain dajjal ada yang lebih aku takuti atas ummatku ,,, para pemimpin yang menyesatkan15“.
 mereka adalah orang-orang yang bertindak dijalan konflik, eskalasi adu domba dan penghasut perselisihan antara orang-orang shalat.

Para ulama telah menulis tentang metode ini (metode keselamatan) dibeberapa pasal dikitab hadits, seperti imam ibnu majjah membuat satu bab disunannya (bab siapa yang diharapkan selamat dari fitnah) dan dari pemahaman sahabat radhiyallahu’anhum, yang diriwayatkan dari abu musa al-asy’ari ra nabi saw bersabda : “sesungguhnya diantara (tanda-tanda) hari kiamat adalah  terjadinya kekacauan (haraj). “abu musa berkata, saya bertanya, “wahai rasululllah, apakah yang dimaksud dengan haraj? Beliau menjawab :”pembunuhan”. Sebagian kaum muslimin lalu bertanya, “wahai rasulullah, dalam satu tahun ini kami telah membunuh kaum musyrikin begini dan begini , maka rasul saw bersabda:
”bukannya membunuh kaum musyrikin, akan tetapi kalianlah yang akan saling bunuh sesama kalian, sehingga seseorang membunuh tetangganya, anak pamannya dan kerabat dekatnya sendiri.
Sebagian yang lain lalu bertanya, “wahai rasulllah, apakah saat itu kami mempunyai akal? “rasul saw menjawab: “tidak, disaat itu banyak dari akal-akal yang dicabut, lalu akan diganti dengan orang-orang hina dan bodoh, kemudian abu musa al asy’ari berkata,
demi allah, sesungguhnya aku memastikan bahwa perkara itu akan menimpa kita dan kalian. demi allah, tidak ada jalan keluar bagiku dan kalian, jika apa yang telah dijanjikan rasul saw itu menimpa15
 Musnad ahmad no.21287. dan silsilh ahadits shahihah.oleh albani no.1989.

 kita, kecuali jika kita keluar sebagaimana kita masuk kedalamnya 16”.

Maksud dari perkataan abu musa al asy’ari ra:
“kecuali jika kita keluar sebagaimana kita masuk kedalamnya”yaitu wajib bagi kita berpegang pada metode keselamatan yang intinya adalah:
Menjaga lisan dari mencela. Dan menjaga tangan dari pertumpahan darah Beberap hadits rasul saw yang beraneka ragam dipelajaran ini mengisyaratkan tentang metode keselamatan, salah satunya yang diriwayatkan oleh abu daud
: ( maka berlakulah seperti sebaik-baik dari kedua anak adam (qobil dan habil) )

 ( tancapkanlah pedang kalian dibebatuan17)
( maka ambillah pedang dari kayu18 ).
Ini adalah suatu pendirian yang telah dicontohkan oleh kebanyakan para sahabat nabi saw, keluarganya yang suci dan orang-orang yang mengikuti mereka, ketika munculnya fitnah yang menyesatkan dimasa mereka.oleh karena itu pendirian Imam Hasan ra di dalam penyerahan hukum, pendirian imam Husain ra, keluar dari hijaz ke irak bersama keluarga dan pengikutnya untuk mendamaikan ummat kakenya Muhammad saw (akan tetapi) dihadang oleh orang-orang zalim yang membunuh dan orang yang mengaku-ngaku cinta kepadanya tidak menolongnya. Pendirian imam ali zainal abidin ra, meninggalkan balas dendam dan hukum
dan lebih menyibukkan diri untuk mengajarkan ilmu dan berda’wah mengajak manusia kejalan allah. Pendirian imam ali aluraidi ra, keluar meninggalkan konflik dizamannya setelah banyaknya orang
16Sunan ibn majjah.no.3960. dan silsilah shahihah oleh albani no.3213.
17Sanadnya shahih. Sunan abi daud no.4256. dan konteks haditsnya:
“menjelang datangnya hari kiamat
akan muncul fitnah seperti malam yang gelap gulita, seorang laki-laki beriman dipagi hari lalu kafir disore hari, sore hari beriman lalu pagi hari kafir. Pada waktu itu orang yang duduk lebih baik dari orang yang berdiri, dan orang yang berjalan lebih baik dari orang yang berlari, patahkanlah anak panah kalian dan potonglah tali busur kalian serta tancapkanlah pedang kalian dibebatuan , jika ada seseorang yang masuk pada salah seorang dari kalian (untuk membunuh) maka berlakulah seperti sebaik-baik dari kedua anak adam(qabil dan habil),

18Sunan ibn majah no.3960. dan silsilh ahadits shahihah no.1380. kelengkapan teks hadits:
“jika terjadi fitnah diantara kaum muslimin, maka ambillah pedang dari kayu”.  yang keluar dari hakim (hingga pergi) menjadikan kota (uraidi19) sebagai tempat tinggal bagi keluarganya dan keturunannya serta menyebarkan ilmu dan berda’wah kepada allah. Pendirian imam muhajir ahmad bin isa keluar dari negri irak kenegra haromain sarifain (makkah dan madinah) kemudian kehadramaut untuk menyeru kepada keselamatan. Seperti pendirian-pendirian ini banyak terdapat disejarah ummat islam yang diberkahi.
19 Al Uraidi dinisbahkan kepada uraid, yaitu daerah perkebunan disebelah timur kota yang sudah terkenal dimasa ini.

 PENUTUP

Wahai para pembaca yang mulia
.…
 Ini adalah kitab nubzah sugro yang ada pada kalian, terkumpul didalamnya pasal-pasal pokok pembicaraan yang penting didalam pemahaman ilmu tanda-tanda kiamat dibawah kajian Fiqih tahawwulat yang mencakup ilmu tanda-tanda kiamat besar, tengah dan kecil. Bagi yang ingin menambah ilmu fiqih tahawwulat maka bisa mengkaji dikitab-kitab yang besar seperti: talid wa torif, dawairul I’adah dan al usus wal muntalaqot.  Kami meminta kepada allah swt, mudah-mudahan memberikan
manfaat kepada penuntut ilmu dan para pemuda yang berda’wah kepada allah …
 cukuplah allah menjadi penolong kami dan allah adalah sebaik-baik tempat bertawakkal dan dia adalah sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong.

 Berakhirlah kitab kecil {nubzah sugro}, kami meminta kepada allah taufiq untuk semuanya dan penutup doa kami alhamdulillahi robbil alamin

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.