TANDA KELAHIRAN IMAM MAHDI

 Hal pertama yang tampak dari tanda-tanda kiamat setelah dunia ini dipenuhi dengan kriminalitas dan kedzoliman, Allah subhanahu wa ta’ala akan mengutus Imam Al Mahdi hingga dunia ini dipenuhi dengan keadilan. Beliau tidak mengaku-ngaku sebagai Imam. Beliau juga tidak mencari-cari kepemimpinan atau menginginkannya. Beliau adalah manusia yang beriman dan bertaqwa dan beliau termasuk ahlul bait Nabi Muhammad shollallohu ‘alaihi wa alih wa shohbihi wa sallam. Imam yang rendah hati, zuhud, bijaksana, ilmunya terhadap Al Qur’an dan Hadits sangatlah luas, orang yang memiliki sanad yang baik dan ilmu ma’rifah yang dalam. Allah subhanahu wa ta’ala memberi kebaikan yang banyak kepadanya dan mempersiapkan jiwanya hanya dalam satu malam.

Keberadaannya diketahui dengan tanda-tanda maka ia dipanggil untuk menjadi Imam, untuk menyelamatkan umat Nabi Muhammad shollallohu ‘alaihi wa alihi wa shohbihi wa sallam. Maka ia meninggalkan kepemimpinan itu karena ia takut kepada Allah subhanahu wa ta’ala, lalu melarikan diri dari mereka. Hingga kita semua tahu bahwa Imam Al Mahdi kelak akan melarikan diri dari Madinah ke Makkah, lalu Imam Al Mahdi kembali lagi ke Madinah di hari yang sama.

Semua orang di masa itu kebingungan, bagaimana bisa ia pergi dan kembali di hari yang sama? Karena di masa itu tidak ada sarana transportasi sedangkan manusia di masa itu pergi dari Makkah ke Madinah, pergi dalam 8 hari dan pulang dalam 8 hari. Tetapi Imam Al Mahdi sekejap pergi dan sekejap datang. Kemudian mereka memperoleh untuk seluruh umat Nabi Muhammad yang sholeh dan pembesar-pembesar yang memiliki cahaya ilahi agar mereka memastikan sifat dan tanda-tanda yang ada pada Imam Al Mahdi, lalu mereka semua berkata, “Dialah Imam A Mahdi!”.

Artikel ini bersumber dari salah satu isi ceramah Al Habib Umar Bin Muhammad Bin Salim Bin Hafidz tentang  Al Imam Muhammad Bin Abdullah Al Mahdi.
Siapakah Imam Mahdi Itu ? Baca Penjelasan Habib Umar Bin Hafidz
Berikut penjelasan beliau dalam ceramahnya:
Diantara perkara pertama muncul dari pada tanda tanda besar hari kiamat, selepas bumi ini dipenuhi dengan kejahatan dan kedzaliman adalah Allah mengutus Al Imam Muhammad Bin Abdullah Al Mahdi yang kemudian bumi ini dipenuhi dengan kebaikan dan keadilan.
Kemudian individu ini tidak membawa kehebatan dirinya, dan tidak mencari kedudukan dan berusaha untuknya.
Beliau adalah insan bertakwa, beriman dari pada keluarga Nabi Muhammad SAW, tunduk, zuhud, melazimi ketaatan, berpengetahuan luas tentang Al Qur’an dan As Sunnah, pemilik sanad dan ilmu.
Allah mempersiapkanya dalam masa satu malam. Dikenali dengan beberapa tanda lalu dipanggil untuk memimpin demi menyelamatkan ummat ini.
Dirasakannya perkara ini agung. Beliau bimbang serta melarikan diri. Sehingga disebut beliau melarikan diri dari Mekkah ke Madinah kemudian beliau kembali lagi.
Dan para ulama’ berasa tertarik di dalam hadits ini, disebutkan bahwa pada hari sama beliau pergi antara Madinah dan Mekkah.
Sedangkan pada masa itu tiada kemudahan pengangkutan, contohnya seorang pergi dari Mekah ke Madinah memerlukan 8 hari dan pulang 8 hari yang lain.
Sedangkan beliau pergi dan pulang dalam sehari. Kemudian ketika orang orang baik dan berilmu hakiki yang berbaki dari para mereka mendapatinya, mereka meyakini akan sifat sifatnya seraya berkata : 
“Inilah orang yang dicari”
Mereka datang kepadanya dan berkata :
“Sampai bila akan dibiarkan ummat dalam keadaan begini ? Izinkanlah kami berjanji setia atau kami keluarkan pedang kepadamu !”
Beliau pun menghulurkan tangannya diantara Rukun Yamani dan Maqam Ibrahim disisi Ka’bah . Seolah aku disana antara Maqam Ibrahim dan Rukun Yamani, setiap orang baik berjanji setia dengannya.
Allah menyegarkan kembali dengannya agama datuknya. Syiar agama dan ibadahnya juga kembali hidup.
Beliau tidak mendakwa dan tidak takabbur dan tidak menginginkan dunia dan tidak berkata kepada orang ramai “Berjanji setialah kepadaku !” tidak juga beliau mengatakan “Datanglah kepadaku !”
Dan bukan slogan politik, slogan murahan ataupun apa apa saja seumpamanya. Orang baik, bersih, ahli ibadah,zuhud serta orang yang bertaqwa.
Allah jadikannya untuk memikul amanah lalu beliau memikulnya serta melaksanakan secara sepatutnya. Sehinggalah ketika orang ramai masih kacau bilau, tentara datang menuju kepadanya. Mereka hendak memeranginya, sehinggalah mereka berada diantara Madinah dan Mekkah, dipadang pasir lalu mereka ditenggelamkan. Mereka ditenggelamkan dari awal sehingga akhirnya.


 Hal pertama yang tampak dari tanda-tanda kiamat setelah dunia ini dipenuhi dengan kriminalitas dan kedzoliman, Allah subhanahu wa ta’ala akan mengutus Imam Al Mahdi hingga dunia ini dipenuhi dengan keadilan. Beliau tidak mengaku-ngaku sebagai Imam. Beliau juga tidak mencari-cari kepemimpinan atau menginginkannya. Beliau adalah manusia yang beriman dan bertaqwa dan beliau termasuk ahlul bait Nabi Muhammad shollallohu ‘alaihi wa alih wa shohbihi wa sallam. Imam yang rendah hati, zuhud, bijaksana, ilmunya terhadap Al Qur’an dan Hadits sangatlah luas, orang yang memiliki sanad yang baik dan ilmu ma’rifah yang dalam. Allah subhanahu wa ta’ala memberi kebaikan yang banyak kepadanya dan mempersiapkan jiwanya hanya dalam satu malam.

 Keberadaannya diketahui dengan tanda-tanda maka ia dipanggil untuk menjadi Imam, untuk menyelamatkan umat Nabi Muhammad shollallohu ‘alaihi wa alihi wa shohbihi wa sallam. Maka ia meninggalkan kepemimpinan itu karena ia takut kepada Allah subhanahu wa ta’ala, lalu melarikan diri dari mereka. Hingga kita semua tahu bahwa Imam Al Mahdi kelak akan melarikan diri dari Madinah ke Makkah, lalu Imam Al Mahdi kembali lagi ke Madinah di hari yang sama.

Semua orang di masa itu kebingungan, bagaimana bisa ia pergi dan kembali di hari yang sama? Karena di masa itu tidak ada sarana transportasi sedangkan manusia di masa itu pergi dari Makkah ke Madinah, pergi dalam 8 hari dan pulang dalam 8 hari. Tetapi Imam Al Mahdi sekejap pergi dan sekejap datang. Kemudian mereka memperoleh untuk seluruh umat Nabi Muhammad yang sholeh dan pembesar-pembesar yang memiliki cahaya ilahi agar mereka memastikan sifat dan tanda-tanda yang ada pada Imam Al Mahdi, lalu mereka semua berkata, “Dialah Imam A Mahdi!”.

 Selesai Penjelasan Habib Umar

..........................................

Khilafah akhir zaman yang akan diprakarsai dan dipimpin oleh Imam Mahdi , dan satu lagi Khilafah akhir zaman yang akan diprakarsai dan dipimpin oleh Nabi Isa as. Dalam artikel kita kali ini kita akan kaji khusus membahas tentang khilafah Islam.


Khilafah atau kekhalifahan Islam adalah Kepemimpin atau pemerintahan yang menjadikan Syariat Islam (Quran & Hadist) sebagai sumber hukum tertinggi yang diakui dan dipatuhi oleh seluruh umat Islam diseluruh dunia dan dipimpin seorang Khalifah , seperti halnya pemerintahan Madani pada zaman Nabi di Madinah.

Beberapa pendapat bahkan memberi syarat yang lebih berat yaitu  bahwa  seorang Khalifah akhir zaman adalah seorang wakil Allah dimuka bumi, maka kemunculannya pasti sudah diisyaratkan oleh Allah.

Jadi jika ada sekelompok orang/pemerintahan yang mengklaim sebagai khilafah Islam tapi hanya dipatuhi oleh suatu kelompok  dan tidak dipimpin oleh seseorang yang diisyaratkan agama (Hadist), tentu bukanlah khilafah Islam. Karena beberepa fihak lain bisa juga mengklaim sebagai khilafah Islam . dalam arti bisa terjadi puluhan klaim khilafah Islam dalam satu waktu.

Kalau pendirian Khilafah dipandang seperti mendirikan negara maka bisa kita bayangkan betapa kacaunya dunia Islam,  misal saja ada 10 atau 15  klaim khilafah Islam didunia yang masing masing berbeda mazhab dan masing masing  punya kekuatan militer.   Padahal dengan adanya puluhan sekte saja kita melihat setiap sekte merasa yang paling benar dan saling bertengkar.

Dengan demikian membuat kekhalifahan Islam ternyata tidak semudah seperti mendirikan suatu negara, Karena harus ditaati oleh umat Islam sedunia, juga  pemimpinnya (khalifahnya)  harus sudah diisyaratkan oleh Allah, seperti halnya Khilafah Islam Imam Mahdi (Hadist) , Khilafah umat Nabi Isa (hadist), atau juga dipenunjukan langsung oleh Allah kepada Nabi Dawud as (QS. Ashaad 26)  yang merupakan Khilafatullah Pertama  dimuka bumi.

Satu catatan penting  adalah bahwa,  kedua Khilafah yang mendapat legitimasi/diridloi Allah yang pernah ada dimuka bumi, Yaitu yangi secara khusus buat umat Islam (Era Nabi dan  Khulafaur Rasyidin )  dan satu lagi secara khusus untuk Bani Israeli (Era  Nabi Dawud as dan Sulaiman as).   keduanya, paling tidak memiliki  dua  kesamaan yaitu :

Kedua Khilatullah itu sama sama  dibentuk ditempat suci, Khilafah Islam dikota suci Madinah, dan Khilafah  untuk Bani Israel dikota suci Yerusalem.

Setelah era kedua Khilafah itu,  Allah menjanjikan  akan kembalinya kedua Khilafah itu. Bani Israel dijanjikan dengan akan turunnya kembali Al Masih, Umat Islam dijanjikan dengan akan turunnya Al Mahdi.

Tentang akan terbentuknya Khilafah Islam kedua (terakhir) itu  sendiri,  kita  melihat paling tidak ada tiga alasan (berdasar Sunnah dan Ayat Quran) yang menurut kami sangat cukup menjadi petunjuk kapan Khilafah Islam itu akan terbentuk , yaitu :

    Hadist menyebut Khilafah Islam hanya akan terjadi dua kali.

    Selama Ya’juj Ma’juj masih ada maka tidak Mungin dibentuk Khilafah Islam .
    Hanya Khllafah Islam yang dipimpin Al Mahdi yang diisyaratkan Hadist sebagai Khilafah akhir zaman, tidak ada yang lain.

Poin ketiga  sudah sangat jelas, Kita akan bahas poin kesatu dan kedua

 Khilafah Islam Hanya Akan Terjadi Dua Kali

Kita akan mengupas hadist yang sebenarnya sering kali dikutip oleh banyak fihak tapi sayangnya kebanyakan gagal mengambil makna yang terkandung didalamnya. Padahal cukup dengan hadist itu kita sudah tahu apakah mungkin suatu khilafah Islam itu bisa begitu saja dibentuk oleh seseorang yang mengaku sebagai khalifah atau wakil Allah dimuka bumi.

Secara umum umat Nabi Muhammad sejak beliau diangkat Nabi sampai akhir zaman akan mengalami 5 zaman  , hal ini telah diIsyaratkan dalam beberapa Hadist Shahih riwayat Ahmad dan Abu Dawud, Kita kutip salah satunya yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad :

تَكُوْنُ النُّبُوَّةُ فِيْكُمْ مَا شَاءَ ا للهُ أَنْ تَكُوْنَ ، ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ اَنْ يَرْفَعَهَا ، ثُمَّ تَكُوْنُ خِلآفَةً عَلَى مِنْهَاجِ النُّبُوَّةِ ، فَتَكُوْنُ مَا شَاءَ اللهُ اَنْ تَكُوْنَ ، ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا ، ثُمَّ تَكُوْنُ مُلْكًا عَاضًا ، فَتَكُوْنُ مَا شَاءَ اللهُ  أَنْ تَكُوْنَ ، ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا ، ثُمَّ تَكُوْنُ مُلْكًا جَبَّرِيًّا ، فَتَكُوْنَ مَا شَاءَ اللهُ  أَنْ تَكُوْنَ ، ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا ، ثُمَّ تَكُوْنُ خِلآفَةً عَلَى مِنْهَاجِ النُّبُوَّةِ ، ثُمَّ سَكَتَ

“Periode kenabian akan berlangsung pada kalian dalam beberapa tahun, kemudian Allah mengangkatnya. Setelah itu datang periode khilafah aala minhaj nubuwwah (kekhilafahan sesuai manhaj kenabian), selama beberapa masa hingga Allah ta’ala mengangkatnya. Kemudian datang periode mulkan aadhdhan (penguasa-penguasa yang menggigit) selama beberapa masa. Selanjutnya datang periode mulkan jabbriyyan (penguasa-penguasa yang memaksakan kehendak) dalam beberapa masa hingga waktu yang ditentukan Allah ta’ala. Setelah itu akan terulang kembali periode khilafah ‘ala minhaj nubuwwah. Kemudian Nabi (Muhammad) diam.” (HR Ahmad)

Mari kita identifikasi satu persatu  5 zaman itu  :

 Zaman Kenabian ( Mulai Muhammad diangkat Nabi sampai meninggalnya Beliau) (570M-632M)
 Zaman Kekhalifahan Islam pertama (masa Khulafaur Rasyidin) ,(632-662M).
 Zaman Raja2 menggigit (penindas) Kerajaan Umayyah, Abassiyah, Ustmani , 662M-1924M
 Zaman Raja2 pemaksa (diktator) Kerajaan Arab Saudi ,1932 – sekarang.
 Zaman khilafah Islam Terakhir yang akan diprakarsai Imam Mahdi dan Nabi Isa .
 Berakhirnya sejarah manusia, menuju  proses kiamat (diisyaratkan “Nabi terdiam”),

Kalimat “Setelah itu akan terulang kembali periode khilafah ‘ala minhaj nubuwwah” , maknanya Khilafah Islam itu hanya akan terjadi dua kali Yaitu zaman Khulafaur Rasyidin dan khilafah Islam dunia terakhir yang akan dibentuk Imam Mahdi.   

Kalimat “ Kemudian Nabi (Muhammad saw) terdiam “ , bermakna bahwa setelah berakhir khilfah Islam yang dipimpin Imam mhadi dan Nabi Isa maka  berakhirlah sejarah umat manusia dan sejarah dunia, artinya dunia akan memasuki proses2 kiamat. Artinya, KeKhalifahan Islam yang dimaksud akan terjadi diujung akhir zaman (sebelum kiamat).

Karena banyak hadist lain yang menyebut Imam mahdi yang akan membentuk Kekhalifahan akhir zaman, maka dengan gampang kita menyimpulkan bahwa kekhalifahan Islam yang dimaksud hadist diatas adalah yang akan dibentuk oleh Imam Mahdi.

Ehmm ternyata bukan sembarangan orang ya yang pantas menyebut dirinya sebagai seorang Khalifah …..tentu saja karena seorang khalifah pastilah seorang wakil Allah dimuka bumi. Sederhananya  kalau nama kita , ciri2 fisik waktu dan tempat kemunculan kita sama sekali tidak masuk kriteria yang diisyaratkan hadist ya sangat tidak lucu kalau mengklaim sebagai seorang Khalifah Allah.

Kita akan membahas langsung pada fase ketiga karena fase pertama dan kedua sudah sangat jelas.

Fase Ketiga

Setelah masa Khulafaur Rasyidin ada 3 pemerintahan yang “mengklaim” sebagai Khilafah Islam , Yaitu Kekhalifahan Umayyah (662M-750M), Abassyah (750M-1258M) dan Ustmani (1294-1924). Jelas ketiga pemerintahan Islam itu masuk ke fase ketiga Raja2 menggigit (penindas). Silahkan baca sendiri sejarah sepak terjang  tiap dinasti itu, tapi yang pasti  tiap pergantian dinasti selalu diawali dengan perebutan kekuasaan dengan kekerasan.

Pada akhir fase ketiga ada Kekhalifahan Ustmani. Saya kira sejarah telah mencatat bagaimana kekhalifahan Ustmani itu dibentuk dari penyerangan terhadap Kekasiran Bizantium yang beragama Kristen Orthodox. Dan bahkan ada tindakan memalukan yang tidak pernah diajarkan Islam yaitu mereka merubah fungsi Katedral Hagia Sofia menjadi Masjid.

Tidak satupun Ayat atau Hadist yang menyuruh menyerang umat lain jika mereka tidak menyerang umat Islam, Islam adalah pembawa rahmat bagi seluruh umat manusia :

Jangankan menyerang agama lain yang tidak menyerang kita , mencerca  agama lain saja kita dilarang :

Dan janganlah kamu memaki sembahan-sembahan yang mereka sembah selain Allah, karena mereka nanti akan memaki Allah dengan melampaui batas tanpa pengetahuan. Demikianlah Kami jadikan Setiap umat menganggap baik pekerjaan mereka. kemudian kepada Tuhan merekalah kembali mereka, lalu Dia memberitakan kepada mereka apa yang dahulu mereka kerjakan. (QS AL An’am:108)

Allah tiada melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tidak memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil. (al Mumtahanah: 8)
Surat Al Baqarah 256 juga menyatakan bahwa kita tidak boleh memaksakan Islam kepada pemeluk agama lain :

Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (QS. Al Baqarah 256)
Islam juga menghormati kebebasan beragama , baca surat AlKafirun 1-6.  Dan Allah juga tidak menjadikan Islam sebagai momok yang menakutkan , melainkan pembawa rahmat bagi seluruh isi dunia.

“Kami tidak mengutus engkau, Wahai Muhammad, melainkan sebagai rahmat bagi seluruh manusia” (QS. Al Anbiya: 107)
.
Fase Keempat

Pada Fase ke 4 jelas kita bisa identifikasi sebagai Kerajaan Saudi Arabia, karena beberapa tahun setelah ambruknya Kekaisaran Ustmani (yang dianggap “Khilafah” Islam) berdirilah Kerajaan Saudi yang menjadi barometer Islam diseluruh dunia sampai saat ini. Rasanya tidak mungkin kita identifikasi sebagai Iran atau Mesir atau lainnya karena dalam Hadist shahih lain disebutkan berakhirnya Fase keempat itu adalah tanda munculnya Imam mahdi (dari Madinah) yang akan membentuk Khilafah Islam terakhir.

Seperti yang diisyaratkan hadist berikut :

يَكُونُ اخْتِلَافٌ عِنْدَ مَوْتِ خَلِيفَةٍ فَيَخْرُجُ رَجُلٌ مِنْ أَهْلِ الْمَدِينَةِ هَارِبًا إِلَى مَكَّةَ فَيَأْتِيهِنَاسٌ مِنْ أَهْلِ مَكَّةَ فَيُخْرِجُونَهُ وَهُوَ كَارِهٌ فَيُبَايِعُونَهُ بَيْنَ الرُّكْنِ وَالْمَقَامِ وَيُبْعَثُ إِلَيْهِ بَعْثٌ مِنْ أَهْلِ الشَّامِ فَيُخْسَفُ بِهِمْ بِالْبَيْدَاءِ بَيْنَ مَكَّةَ وَالْمَدِينَةِ

“Akan terjadi perselisihan setelah wafatnya seorang pemimpin, maka keluarlah seorang lelaki dari penduduk Madinah mencari perlindungan ke Mekkah, lalu datanglah kepada lelaki ini beberapa orang dari penduduk Mekkah, lalu mereka membai’at Imam Mahdi secara paksa, maka ia dibai’at di antara Rukun dengan Maqam Ibrahim (di depan Ka’bah). Kemudian diutuslah sepasukan manusia dari penduduk Syam, maka mereka dibenamkan di sebuah daerah bernama Al-Baida yang berada di antara Mekkah dan Madinah.” (HR Abu Dawud 3737)

 Kenapa Hadist pertama diatas  menggolongkan Kerajaan Saudi sebagai Pemaksa ? sejarah mencatat bagaimana  Kerajaan itu dibentuk atas kerjasama dengan zionis Inggris (superpower waktu itu) untuk melepaskan diri dari Kekhalifahan Ustmani. Sistem Kerajaan murni yang diterapkan membuat Raja Saudi adalah pemegang otoritas tunggal tanpa ada badan Negara lain yang bisa mengontrol.

Ketika chatting dengan seseorang dari eropa yang beragama nasrani beberapa tahun lalu saya sempat bingung menjawab kenapa  Saudi yang pusat Islam banyak terlibat dalam kekerasan padahal katanya Islam agama penuh damai.

Tidak bisa dibantah memang kelakuan Penguasa Saudi (bukan seluruh rakyat Saudi) dikancah politik dunia sangat membingungkan kita, Keterlibatannya  dalam kekerasan2 yang lakukan bersama dengan sekutunya AS dengan  militernya (NATO) terlalu banyak . Mulai dari keterlibatan dalam penghancuran Libiya , Keterlibatan dalam penghancuran Suriah, Keterlibatan dalam peristiwa WTC , keterlibatan  dalam pembentukan kelompok2 radikal di Timteng  seperti El Nusra dan ISIS  sampai dengan secara terang2an membantai umat Islam dinegara paling miskin diTimteng  Yaman.

Sejarah dan liku liku mencengangkan berdirinya Kerajaan Arab Saudi ini bisa anda baca dalam buku Survey of International Affair 1925 yang disusun oleh Arnold J Toynbee yang sekarang bisa didownload dengan gratis. Mudah2an anda tidak kaget membacanya.

.Tampaknya kesalahan pola fikir dari kebanyakan kita yang sebenarnya membingungkan kita sendiri. Kita selalu beranggapan apa saja yang dari arab Saudi adalah suci. Yang suci adalah kota Makah dan Madinah , para penguasanya itu adalah manusia biasa yang bisa dijalan yang benar dan bisa dijalan yang salah.

.Bukankah para penguasa Saudi telah membuat fasilitas haji yang luar biasa dan mengurus Masjidil Haram ?

Al-Quran Surat At-Taubah-19 telah menjawab pertanyaan tersebut :

أَجَعَلْتُمْ سِقَايَةَ الْحَاجِّ وَعِمَارَةَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ كَمَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ وَجَاهَدَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ لا يَسْتَوُونَ عِنْدَ اللَّهِ وَاللَّهُ لا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ

Apakah (orang-orang) yang memberi minuman orang-orang yang mengerjakan haji dan mengurus Masjidilharam kamu samakan dengan orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian serta bejihad di jalan Allah? Mereka tidak sama di sisi Allah,  dan Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum yang zalim.(QS At Taubah-19)

Penjelasan :

Ayat itu mengisyaratkan akan muncul fenomena dimana banyak orang berpendapat bahwa para penguasa  yang kita lihat membangun fasilitas haji (disimbolkan memberi minum orang berhaji) dan mengurus Masjidil Haram adalah orang yang beriman dan berjihad dijalan Allah. Padahal dari sisi pandangan Allah tidak dianggap begitu, bahkan menggolongkan mereka sebagai orang2 yang zalim (aniaya). Sangat jelas kezaliman mereka itu sedang gencar mereka lakukan saat ini terhadap negara2 muslim tetangganya.

Ada yang menyangkal pendapat  ini dengan mengatakan yang dimaksud At Taubah-19 itu adalah orang2 musrik yang disebut dalam ayat sebelumnya (ayat 17).

Obyek yang dimaksud  ayat ke 17 dan ayat 19 sangat berbeda,  ayat 17  menyebut :

    Orang2 yang dimaksud adalah jelas orang musrik dan mereka jelas mengaku kafir.
    Peristiwanya bisa terjadi diMasjid  dimana saja diseluruh dunia.

Sedang ayat 19 menyebut :

 Yang membuat fasilitas haji dan mengurus Masjidil Haram adalah fihak yang ddianggap beriman dan berjihad dijalan Allah. Alasan kedua, tidak ada orang  yang mengaku kafir yang mendirikan fasilitas haji dan mengurus Masjidil Haram, Masjid yang dimaksud adalah khusus masjidil Haram.

 Kebingungan kita dengan perilaku kekerasan  para penguasa Saudi ini juga sudah diisyaratkan oleh banyak Hadist yang menyebut akan munculnya “tanduk setan”  dan fitnah fitnah yang turun bak air hujan dari arah timur kota Madinah (Riyadh) . InsyaAllah nanti bisa kita bahas tersendiri dalam suatu artikel.


Hadist dan ayat diatas member Pelajaran penting bahwa tidak semua pemerintahan yang menurut klaim  manusia adalah Khilafah Islam atau pemerintahan/ Kepemimpinan  Islam dunia tapi ternyata  menurut Allah adalah bukan , karena jelas menyalahi sunatullah yang diisyaratkan Hadist. Maka yang terbentuk hanyalah klaim Khilafah Islam yang dibentuk dengan pemaksaan/ kekerasan, dan tidak dipatuhi oleh umat Islam seluruh dunia dan tidak dipimpin oleh seorang yang pantas disebut wakil Allah dibumi.

 Fase KeLima (Khilafah akhir zaman)

Kalau Kekhalifahan Ustmani tidak dianggap Kekhalifahan Islam lalu kenapa ada hadist2 yang  mengisyaratkan pembentukan Kekhalifahan Islam di Konstantinopel (Turki) seperti hadist2 dibawah ini ?

لَتُفْتَحَنَّ الْقُسْطَنْطِينِيَّةُ فَلَنِعْمَ الْاَمِيرُ اَمِيرُهَا وَلَنِعْمَ الْجَيْشُ ذَلِكَ الْجَيْشُ قَالَ فَدَعَانِي مَسْلَمَةُ بْنُ عَبْدِ الْمَلِكِ فَسَاَلَنِي فَحَدَّثْتُهُ فَغَزَا الْقُسْطَنْطِينِيَّةَ

“Kota Konstantinopel akan jatuh ke tangan Islam. Pemimpin yang menaklukkannya adalah sebaik-baik pemimpin dan pasukan yang berada di bawah komandonya adalah sebaik-baik pasukan.” [H.R. Ahmad ]

Ternyata ada beberapa Hadist lain yang memastikan bahwa Kekhalifahan Ustmani itu bukanlah yang dimaksud oleh hadist pertama diatas, karena Kekhalifahan yg diisyaratkan akan terjadi diKonstantonopel itu akan terjadi setelah Al Malhamah (baca Isyarat Islam tentang perang nuklir) .  dan nanti akan diprakarsai oleh Imam Mahdi , karena jelas disebutkan dalam Hadist berikut peristiwanya akan terjadi menjelang keluarnya Dajjal :

حَدَّثَنَا عَبَّاسٌ الْعَنْبَرِيُّ حَدَّثَنَا هَاشِمُ بْنُ الْقَاسِمِ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ ثَابِتِ بْنِ ثَوْبَانَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ مَكْحُولٍ عَنْ جُبَيْرِ بْنِ نُفَيْرٍ عَنْ مَالِكِ بْنِ يَخَامِرَ عَنْ مُعَاذِ بْنِ جَبَلٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عُمْرَانُ بَيْتِ الْمَقْدِسِ خَرَابُ يَثْرِبَ وَخَرَابُ يَثْرِبَ خُرُوجُ الْمَلْحَمَةِ وَخُرُوجُ الْمَلْحَمَةِ فَتْحُ قُسْطَنْطِينِيَّةَ وَفَتْحُ الْقُسْطَنْطِينِيَّةِ خُرُوجُ الدَّجَّالِ ثُمَّ ضَرَبَ بِيَدِهِ عَلَى فَخِذِ الَّذِي حَدَّثَهُ أَوْ مَنْكِبِهِ ثُمَّ قَالَ إِنَّ هَذَا لَحَقٌّ كَمَا أَنَّكَ هَاهُنَا أَوْ كَمَا أَنَّكَ قَاعِدٌ يَعْنِي مُعَاذَ بْنَ جَبَلٍ

 Makmurnya Baitul Maqdis adalah tanda kehancuran kota Madinah, hancurnya kota Madinah adalah  tanda terjadinya peperangan besar (Al-malmah kubra), terjadinya peperangan besar adalah tanda dari pembukaan kota Konstantinopel, & pembukaan kota Konstantinopel adalah tanda keluarnya Dajjal. Kemudian beliau menepuk-nepuk paha orang yg beliau ceritakan tentang hadits tersebut, atau dalam riwayat lain, ‘pundaknya’. Kemudian bersabda: Semua ini adalah sesuatu yang benar, sebagaimana engkau -Mu’adz bin Jabal- sekarang berada di sini adalah  sesuatu yg benar. [HR. Abu Daud )

Penjelasan :

Hadist ini menjelaskan rentetan peristiwa secara berurutan, Yathrib ialah Madinah  kota ini telah lama redup sebagai pusat Kekhalifahan Islam, Baitul Maqdis adalah  Masjidil Aqsa diIsrael dimana Israel sudah lama Berjaya menjadi kekuatan yang tidak bisa dikalahkan. Maka peristiwa berikutnya adalah AlMalhamah (perang besar/ perang nuklir)

Disusul  kemudian Pembebasan Konstantinopel bisa diartikan akan muncul Kekhalifahan terakhir di Turki.

Peristiwa berikutnya adalah keluarnya Almasih Dajjal. Hadist lain menjelaskan Dajjal akan keluar tujuh tahun setelah AlMalhamah. Karena dijelaskan dalam Hadist lain bahwa Nabi Isa , Imam Mahdi dan Dajjal akan bertemu digerbang Masjid Menara Putih di Suriah dan Nabi Isa yang akan membunuh Dajjal maka mudah difahami bahwa Nabi Isa dan Imam Mahdi juga akan muncul sekitar tujuh tahun setelah Al_malhamah.



Hadist dibawah semakin menguatkan bahwa Kekhalifahan akhir zaman yang akan terjadi di Konstantinopel (Turki) hanya akan terjadi menjelang keluarnya Dajjal. Dan pembentukannya terjadi Tanpa pertumpahan darah.

سَمِعْتُمْ بِمَدِينَةٍ جَانِبٌ مِنْهَا فِـي الْبَرِّ وَجَانِبٌ مِنْهَا فِي الْبَحْرِ؟ قَالُوا: نَعَمْ يَا رَسُولَ اللهِ. قَالَ: لاَ تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يَغْزُوَهَا سَبْعُونَ أَلْفًا مِنْ بَنِي إِسْحَاقَ، فَإِذَا جَاءُوهَا نَزَلُوا، فَلَمْ يُقَاتِلُوا بِسِلاَحٍ وَلَمْ يَرْمُوا بِسَهْمٍ، قَالُوا: لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، فَيَسْقُطُ أَحَدُ جَانِبَيْهَا -قَالَ ثَوْرٌ( أَحَدَ رُوَاةِ الْحَدِيْثِ) لاَ أَعْلَمُهُ إِلاَّ قَالَ:- الَّذِي فِي الْبَحْرِ، ثُمَّ يَقُولُوا الثَّانِيَةَ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، فَيَسْقُطُ جَانِبُهَا اْلآخَرُ، ثُمَّ يَقُولُوا: لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، فَيُفَرَّجُ لَهُمْ، فَيَدْخُلُوهَا، فَيَغْنَمُوا، فَبَيْنَمَا هُمْ يَقْتَسِمُونَ الْغَنَائِمَ، إِذْ جَاءَ هُمُ الصَّرِيخُ، فَقَالَ: إِنَّ الدَّجَّالَ قَدْ خَرَجَ، فَيَتْرُكُونَ كُلَّ شَيْءٍ وَيَرْجِعُونَ.

“Pernahkah kalian mendengar satu kota yang satu sisinya ada di daratan sementara satu sisi (lain) ada di lautan?” Mereka menjawab, “Kami pernah mendengarnya, wahai Rasulullah!” Beliau berkata, “Tidak akan tiba hari Kiamat sehingga 70.000 dari keturunan Nabi Ishaq menyerangnya (kota tersebut), ketika mereka (bani Ishaq) mendatanginya, maka mereka turun. Mereka tidak berperang dengan senjata, tidak pula melemparkan satu panah pun, mereka mengucapkan, ‘Laa ilaaha illallaah wallaahu Akbar,’ maka salah satu sisinya jatuh (ke tangan kaum muslimin) -Tsaur (salah seorang perawi hadits) berkata, “Aku tidak mengetahuinya kecuali beliau berkata, ‘Yang ada di lautan.’” Kemudian mereka mengucapkan untuk kedua kalinya, ‘Laa ilaaha illallaah wallaahu Akbar,’ akhirnya salah satu sisi lainnya jatuh (ke tangan kaum muslimin). Lalu mereka mengucapkan untuk ketiga kalinya: ‘Laa ilaaha illallaah wallaahu Akbar,’ lalu diberikan kelapangan kepada mereka. Mereka masuk ke dalamnya dan mendapatkan harta rampasan perang, ketika mereka sedang membagi-bagikan harta rampasan perang, tiba-tiba saja datang orang yang berteriak meminta tolong, dia berkata, “Sesungguhnya Dajjal telah keluar,’ lalu mereka meninggalkan segala sesuatu dan kembali.’ (HR. Muslim).

Penjelasan :
Dari peta kita tahu yang dimaksud kota sebagian didarat dan sebagian menjorok kelaut adalah Kota Istanbul yang dulu bernama Konstantinopel adalah yang dimaksud.
Kalimat “tidak akan tiba hari kiamat sehingga…” maknanya adalah bahwa peristiwanya akan terjadi diakhir zaman (lihat artikel Time table akhir zaman).

Banyak pendapat tentang siapa Bani Ishak dan kita tidak mau terjebak dengan silsilahnya yang belum tentu benar, Yang pasti hadist lain menjelaskan bahwa Pasukan itu akan berangkat dari Khurasan (wilayah Afghanistan).

    Mereka tidak berperang dengan senjata. Ini adalah kata kunci yang penting bahwa pendirian Kekhalifahan Islam terakhir nanti tanpa pertumpahan darah.

Bahwa peristiwa penaklukan Istambul / Konstantinopel untuk mendirikan kekhalifahan Islam terakhir itu sangat dekat waktunya dengan Kemunculan Dajjal.

 Usia Kekhalifahan  Islam terahir

Sebenarnya ada dua khilafah akhir zaman yang dilegitimasi oleh Allah,  yaitu  Khilafah bentukan Imam Mahdi dan Khilafah Bentukan Nabi Isa as. Kita telah kaji petunjuk agama yang bisa menyimpulkan kearah itu dalam artikel lain.

Hadist hadist yang menjelaskan usia masing masing  khilafah itu menunjukkan hal yang sama dan saling menguatkan , yaitu tujuh tahun.

سنن أبي داوود ٣٧٣٦: حَدَّثَنَا سَهْلُ بْنُ تَمَّامِ بْنِ بَزِيعٍ حَدَّثَنَا عِمْرَانُ الْقَطَّانُ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ أَبِي نَضْرَةَ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ قَالَ

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمَهْدِيُّ مِنِّي أَجْلَى الْجَبْهَةِ أَقْنَى الْأَنْفِ يَمْلَأُ الْأَرْضَ قِسْطًا وَعَدْلًا كَمَا مُلِئَتْ جَوْرًا وَظُلْمًا يَمْلِكُ سَبْعَ سِنِينَ

Telah menceritakan kepada kami Sahl bin Tammam bin Bazi’ berkata, telah menceritakan kepada kami Imran Al Qaththan dari Qatadah dari Abu Nadhrah dari Abu Sa’id Al Khudri ia berkata,

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Al Mahdi itu dari keturunanku, dahinya lebar dan hidungnya mancung, ia akan memenuhi bumi dengan keadilan sebagaimana bumi pernah dipenuhi dengan kejahatan dan kezhaliman. Ia akan berkuasa selama tujuh tahun.” (HR. Abu Daud 3736)



فَيَبْعَثُ اللَّهُ عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ كَأَنَّهُ عُرْوَةُ بْنُ مَسْعُودٍ فَيَطْلُبُهُ فَيُهْلِكُهُ ثُمَّ يَمْكُثُ النَّاسُ سَبْعَ سِنِينَ لَيْسَ بَيْنَ اثْنَيْنِ عَدَاوَةٌ ثُمَّ يُرْسِلُ اللَّهُ رِيحًا بَارِدَةً مِنْ قِبَلِ الشَّأْمِ فَلاَ يَبْقَى عَلَى وَجْهِ الأَرْضِ أَحَدٌ فِى قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ خَيْرٍ أَوْ إِيمَانٍ إِلاَّ قَبَضَتْهُ

“Lalu Allah mengutus Isa bin Maryam seperti Urwah bin Mas’ud, ia mencari Dajjal dan membunuhnya. Setelah itu selama tujuh tahun, manusia tinggal dan tidak ada permusuhan di antara dua orang pun. Kemudian Allah mengirim angin sejuk dari arah Syam lalu tidak tersisa seorang yang dihatinya ada kebaikan atau keimanan seberat biji sawi pun yang tersisa kecuali mencabut nyawanya” (HR. Muslim no. 2940)

Selain menjelaskan usia kedua Khilafah , Hadist diatas juga menjelaskan bahwa dengan berakhiranya masa kedua Khilafah itu, maka selesailah sejarah hidup seluruh umat mukmin dan Umat muslim , semuanya akan diwafatkan.   Kita tidak akan mengalami dan melihat proses kiamat yang hanya akan disaksikan oleh umat yang tetap kafir setelah kedatangan Al Mahdi dan Nabi Isa as.

Kita kutip petikan Hadist sahih Muslim No 2937, teks Hadist lengkapnya silahkan simak pada bagian referansi artikel  “Dua Khilafah kembar akhir zaman” :

… Saat mereka seperti itu, tiba-tiba Allah mengirim angin sepoi-sepoi lalu mencabut nyawa setiap orang Mu`min dan Muslim di bawah ketiak mereka, dan orang-orang yang tersisa adalah manusia-manusia buruk, mereka melakukan hubungan badan secara tenang-terangan seperti keledai kawin. Maka atas mereka itulah kiamat terjadi.” (HR. Muslim no. 2937)

 2. Selama ada Ya’juj Majuj Tidak Mungkin dibentuk Khilafah Islam

Mungkin anda baru mendengar dan tentu saja menganggap aneh pendapat ini, tapi   pendapat ini bukan tanpa dasar tapi berdasar petunjuk Quran dan hadist. Kita akan sajikan ringkasannya saja, karena sebenarnya pendapat itu kita simpulkan dalam kajian tentang Ya’juj Ma’juj.

Jadi sebelum dilanjutkan jika anda tidak tahu bahwa Ya’juj Ma’juj sudah lama dilepas sebaiknya anda baca dulu kajian “analisa dan identifikasi Ya’juj Ma’juj” dan sepak terjangnya bisa dibaca pada “Ya’juj Ma’juj adalah penyelenggara perang nuklir”.

Setelah kita  tahu bahwa Ya’juj Ma’juj sudah lama dilepas dan seluruh upaya yang dilakukan Ya’juj ma’juj yang akhirnya menjadikan Yerusalem/ Israel sebagai pusat komandonya adalah dalam rangka mencapai tujuan besarnya yaitu  menyambut “Al masih” umat Yahudi  (Al Masih Dajjal) , maka gampang difahami  bahwa  seluruh upaya apapun yang akan dilakukan dalam membentuk Khilafah Islam adalah tidak mungkin dilakukan selama masih ada Ya’juj Ma’juj,  karena :

 Ya’juj Ma’juj mempunyai tujuan yang serupa yaitu membentuk Pemerintahan Tunggal Dunia (NWO). Khilafah ala Al Masih palsu Dajjal itu akan berpusat di Yerusalem (Israel) .

 Ya’juj Ma’juj tidak bisa dikalahkan,  Allah nanti yang akan menghancurkannya saat Nabi Isa as telah turun kembali.


Poin satu artinya setiap upaya mendirikan Khilafah islam maka sudah pasti dianggap ancaman bagi tujuan besar Ya’juj Ma’juj dan pasti akan dipatahkan.

Poin dua artinya adalah mustahil setiap upaya mendirikan Khilafah islam akan terwujud , karena sama saja kita menerjang tembok yang sudah ditakdirkan Allah tidak bisa ditembus. Hadist sudah bilang “mereka tidak bisa dikalahkan” , kalau masih nekad sama saja kasarnya (maaf) kita  menentang sunatullah.

Kalimat ” mereka tidak bisa dikalahkan” sepertinya sederhana tapi agak sulit difahami, jadi silahkan baca sepak terjangnya pada artikel Ya’juj Ma’juj adalah penyelenggara perang nuklir. Jumlah mereka hanya sedikit,  tapi kekuatan finansialnya bisa menggerakkan militer negara2 superpower seperti AS, Inggris , Perancis , Jerman dll.

Umat Islam tidak perlu berkecil hati, karena pada saatnya nanti yang kami yakin tidak terlalu lama (hadist mengisyaratkan sekitar 7 tahun setelah perang nuklir Konstantinopel akan dibebaskan) , kita akan mengalami masa khilafah Islam yang diimpikan itu.

Nah sekarang tinggal kita pilih saja sikap yang akan kita tempuh, apakah kita memilih tetap gigih dengan cita cita mendirikan khilafah yang hanya akan menjadi tindakan konyol karena menafikkan petunjuk Allah ataukah memilih jalan cerdas dengan mencari dan menggunakan petunjuk Allah bagaimana menyikapi hidup dalam penindasan Ya’juj Ma’juj yang memang tidak bisa dikalahkan itu sebagai bagian dari ujian hidup dari Allah.

Jangankan kita yang manusia biasa , Hadist menggambarkan setelah turun kembali nanti Nabi Isa  saja tidak mampu mengatasi kekuatan militer Ya’juj Ma’juj dan harus mengungsi ke bukit Thursina.(di Mesir). Dan Khilafah Islam terakhir yang dipimpin Al Mahdi baru bisa terbentuk setelah mereka dihancurkan oleh Allah.

Lalu  bagaimanakah menyikapi penindasan yang dilakukan oleh Ya’juj Ma’juj yang sejak dilepas sampai saat ini menindas dan memperbudak  (bahasa umumnya : terjadi ketidak adilan dimana mana) tidak hanya umat Islam tapi seluruh umat manusia dibumi ?  Apakah kita hanya diam saja atau melakukan sesuatu padahal mereka tidak bisa dikalahkan ? Tidak perlu khawatir Qur’an dan Hadist sudah memberi petunjuk, kita akan coba kaji tersendiri dalam artikel menyikapi penindasan Ya’juj Ma’juj.

 KESIMPULAN

 Kekhalifahan Islam Itu hanya  terjadi dua kali dalam sejarah dunia , Yaitu masa Khulafaur Rasyidin dan masa kekhalifahan akhir zaman yang nanti akan diprakarsai oleh Imam Mahdi dan Nabi Isa.

Hadist memvonis bahwa Kekhalifahan Umayyah, Abassyah dan Ustmani tidak termasuk Khilafah Islam. Bahkan malah masuk dalam fase Raja Raja yang menggigit ( menindas) atau raja raja diktator.

Hadist juga memvonis bahwa klaim Khilafah Ustmani oleh Muhhammad Fatih adalah bukan Khilafah yang dimaksud oleh agama.  Alasan pertama, karena Hadist lain menyebut pembebasan Konsantinopel yang dimaksud adalah akan terjadi tanpa pertumpahan darah. Alasan kedua,  Hadist lain menyebut Pembebasan Konstantinopel itu akan terjadi hampir bersamaan dengan munculnya Dajjal.

Pembetukan Kekhalifahan akhir zaman itu hanya akan terjadi setelah terbunuhnya Dajjal dan dibasminya Ya’juj Ma’juj oleh Allah. Sedangkan dalam Hadist lain (baca peristiwa setelah perang nuklir) diriwayatkan bahwa Munculnya Dajjal dan Kekhilafah akhir zaman adalah setelah Al Malhamah.

Hanya ada satu Khilafah Islam Yang diisyaratkan Hadist yaitu yang akan dibentuk oleh  Al Mahdi. KeKhalifahan Islam akhir zaman oleh Imam Mahdi  dibentuk tanpa pertumpahan darah. Bahkan sampai   disimbolkan cukup dengan teriakan kalimat Tahlil dan Takbir.

 Timbul pertanyaan bukankah saaat ini Konstantinopel (Turki) telah dikuasai oleh penguasa Musilm, kenapa harus dibebaskan ? Jika Turki sudah dibebaskan maka WUJUD FISIK DAJJAL SUDAH HARUS MUNCUL

Tidak Mungkin membentuk Khilafah Islam selama masih ada Ya’juj Ma’juj, karena Ya’juj Ma’juj selain tidak bisa dikalahkan dan juga mempunyai tujuan yang serupa yaitu Pembentukan Pemerintahan Tunggal Dunia (NWO).

Diciptakannya Ya’juj Ma’juj harus diterima sebagai Ujian besar umat Islam, Ketika kita sudah ditakdirkan tidak akan bisa melawannya maka setiap tindakan yang melawan sunatullah tentu hanya akan menjadi tindakan konyol.

Quran dan Hadist sudah menuntun kita bagaimana menyikap ketidakadilan dan penindasan yang yang dilakukan Ya’juj Ma’juj. Silahkan baca sepak terjang mereka sebagai salah satu ujian besar Umat Islam akhir zaman.


Tanda Telah Lahirnya Imam Mahdi
Tanda-tanda alam Imam Mahdi yang mengisyratkan kemunculannya adalah gerhana matahari dan bulan pada bulan Ramadhan yang didiringi oleh suara keras di bumi disusul oleh adanya huru-hara, kekacauan dan malapetaka dibulan Syawal, Pertikaian dan konflik suku atau mungkin para pendukung anak khalifah yang terjadi di bulan Dzulqa’dah disusul peristiwa perampokan dan pembantaian jamaah haji hingga darah menggenang di Jumratul Aqabah, lalu dibulan Muharram dibaiatlah Imam Mahdi oleh sejumlah kaum muslimin.
Dari Ibn Abbas r.a. dari Nabi SAW, bersabda: "Bagaimana umat ini rusak sedangkan aku ada di awalnya, Mahdi ada di tengahnya dan al-Masih Ibn Maryam ada di akhirnya (Al Hakim dalam Kitab Tarikh, Ad Dailamy, Ibn Asakir )

Petanda akhir jaman ialah hampir seluruh dunia berkonspirasi menghancurkan umat Islam, Jepang dan Korea pun (yang nampak neutral) menyertai pakatan ketenteraan ke Iraq. PBB sebenarnya adalah pakatan Salibi-Yahudi. Lihat sahaja resolusi-resolusi mereka semuanya menindas umat Islam, bermula dengan resolusi 1948 (penumbuhan negara haram Israel di Palestine), dan yang terbaru ialah resolusi anti-keganasan dan WMA (weapon of mass destruction) yang berkesudahan dengan penjajahan Iraq dan Afghanistan.

Ini pula tanda-tanda yang sudah berlaku tentang kemunculan Imam Mahdi;

"Sebelum kemunculan Imam Mahdi, akan berlaku secara berturut-turut 2 gerhana pada bulan Ramadhan." (Ibn Hajar Al haitami, Al Qaul Al Mukhtasar fi 'alamat Al mahdi Al Muntazar)

"Akan ada dua gerhana matahari di bulan Ramadhan sebelum kedatangan Al Mahdi." (Mukhtasar Tazkirah Qurtubi)

"Telah sampai kepadaku bahwa sebelum Al Mahdi datang, bulan akan gerhana dua kali di bulan Ramadhan." (Diriwayatkan oleh by Abu Nu'aym dalam al-Fitan)

"Gerhana matahari di pertengahan bulan Ramadhan dan gerhana bulan di akhirnya." (Al-Muttaqi al-Hindi, Al-Burhan fi Alamat al-Mahdi Akhir al-jaman, hal. 37)

Jika kita melihat kepada dalil-dalil di atas maka fahamlah bahawasanya tanda-tanda kemunculan Imam Mahdi ini sudah berlaku. Yaaaa, gerhana bulan dan matahari pernah direkodkan berlaku pada bulan Ramadhan pada tahun 1981 dan 1982, dua tahun berturut-turut, kemudian terjadi lagi pada tahun 2003 lalu.

Kita pergi pula ke tanda-tanda yang lain yang sudah pun berlaku. Tanda-tanda seterusnya ialah kemunculan bintang berekor atau komet melintasi bumi.

"Sebelum kemunculan Imam Mahdi, sebutir bintang berekor akan muncul dari arah timur." (Ibn Hajar Al Haitami, Al Qaul Al Mukhtasar fi 'alamat Al Mahdi Al Muntazzar)

"Munculnya bintang itu akan terjadi setelah gerhana matahari dan bulan." (Al-Muttaqi al-Hindi, Al-Burhan fi Alamat al-Mahdi Akhir al-jaman, hal. 32)

Jika kita melihat kepada dalil-dalil di atas, Nabi pernah mengatakan bahawa antara tanda-tanda kemunculan Imam Mahdi itu ialah munculnya bintang berekor (komet). Yaaaa, bintang berekor atau komet ini pernah direkodkan melintasi bumi pada tahun 1986. Komet ini merupakan sebuah bintang terang bersinar yang melintas dari Timur ke Barat. Ini terjadi setelah gerhana matahari dan bulan pada tahun 1981 dan 1982. 
Saidina Ali k.a.w mengungkapkan dalam catatannya (Jufr Ahmar),  "Kedatangan Al Mahdi akan di dahului oleh kemunculan bintang yang ekornya menakjubkan, bukan seperti bintang yang kamu lihat muncul setiap dua pertiga pada satu dekad (sepuluh tahun) dan bukan juga bintang yang muncul pada dua pertiga abad dan bukan juga bintang yang muncul setiap abad. Tetapi ia adalah bintang berabad-abad, yang diliputi api, salju, udara dan tanah. Ekornya memanjang, kelajuannya seperti kelajuan cahaya matahari ketika menyonsong fajar. Hujung depannya bertemu dengan hujung belakangnya seperti lingkaran raksasa memancarkan sinar terang dalam langit yang gelap seperti matahari yang terbit.  Kemudian bintang itu akan kembali beredar pada orbitnya. Setelah itu akan datang banyak malapetaka dan kematian yang merupakan keuntungan bagi orang-orang yang baik, dan ia merupakan kerugian bagi orang -orang yang jahat".

Tanda-tanda yang lain pula ialah berlakunya peperangan yang besar di bulan Syawal.

"Akan ada huru hara di bulan Syawal (bulan kesepuluh dalam kalender Hijriyah), pembicaraan tentang perang di bulan Dzulqae'dah (bulan kesebelas dalam kalender Hijriyah) dan pecahnya perang di bulan Dzulhijjah (bulan kedua belas)." (Allamah Muhaqqiq Ash-Sharif Muhammad ibn 'Abd al-Rasul, Al-Isaatu li Asrat'is-saat, hal. 166)

Tiga bulan yang dimaksudkan dalam hadits ini kebetulan bertepatan dengan bulan-bulan berkecamuknya Perang Iran-Iraq. Pemberontakan (huru hara) pertama atas Shah Iran berlangsung pada 5 Syawal 1398 (8 September 1976), seperti yang ditunjukkan oleh hadits ini, dan perang meletus antara Iran dan Iraq pada bulan Dzulhijjah 1400 (Oktober 1980).

Bila kita melihat kepada dalil-dalil di atas, cuba kita perhatikan satu persatu bahawa semua tanda-tanda itu berlaku dalam lingkungan jarak tahun yang dekat. Bermula dari tahun 1976 ketika huru hara pertama pemberontakan ke atas Raja Iran iaitu Shah Iran Pahlevi (jatuh pada tahun 1979) pada bulan Syawal. Dan peperangan Iran-Iraq pada tahun 1980 pada bulan Dzulhijjah. Selepas itu berlaku pula 2 gerhana dalam bulan Ramadhan pada tahun 1981-1982 (2 tahun berturut-turut). Dan yang akhirnya berlaku pula lintasan bintang berekor (komet Halley) mendekati bumi dari arah timur ke barat pada tahun 1986.

Tanda-tanda yang Nabi khabarkan ini benar-benar telah berlaku. Sekitar dari tahun 1976 sehinggalah tahun 1986. Jika menilik kepada hadis-hadis Nabi tadi bahawa Imam Mahdi akan muncul bila berlakunya tanda-tanda tersebut. Adakah muncul di sini membawa maksud zahirkan diri?? Jika dengan maksud zahirkan diri, jadi di mana Imam Mahdi sekarang??? 


Hadis tentang kemunculan Imam mahdi itu bahasa kiasan yang kita andaikan bahawa muncul di situ dengan maksud lahir. Bukan zahirkan diri. Kebarangkalian Imam Mahdi telah lahir (muncul di dunia ini) pada tahun 1981 atau 1982 ketika berlakunya 2 gerhana dalam 1 bulan (Ramadhan) dulu.

Jika Imam Mahdi telah dilahirkan pada tahun 1981 maka umur Imam Mahdi sekarang sekitar 32 tahun (bukan muktamad). Ini kerana sekarang sudah tahun 2013. 2013 ditolak dengan tahun 1981 maka kita akan dapat 32. Diceritakan bahawa Imam Mahdi akan zahirkan dirinya ketika berumur 40 tahun (kemungkinan).

Jika ketika umur 40 Imam Mahdi mula zahirkan dirinya dan memerintah dunia ini. Kiraan kita ialah 40 ditolak 32 tahun maka kita akan dapat jawapan 8 tahun. Secara kiraan kasar ini kemungkinan lagi 8 tahun untuk Imam Mahdi untuk munculkan diri dengan cara di bai’ah oleh orang ramai di Mekah.

Bilakah tahun itu, jika 8 tahun lagi?? Sekarang ini tahun 2013. Jika ditambah 8 tahun lagi maka kita akan dapat jawabannya bahwa pada tahun 2021!!!
Semua kita sudah maklum bahwa munculnya (zahirkan diri) Imam Mahdi ketika dunia ini berada dalam huru hara, kacau balau, peperangan dan pembunuhan di mana-mana saja. Maka munculnya Imam Mahdi ketika itu untuk amankan dunia kembali dalam pemerintahannya yang adil. 
Sabda Nabi; “Aku kabarkan berita gembira mengenai Al-Mahdi yang diutus Allah ke tengah ummatku ketika banyak terjadi perselisihan antara-manusia dan gempa-gempa. Ia akan penuhi bumi dengan keadilan dan kejujuran sebagaimana sebelumnya dipenuhi dengan kesewenang-wenangan dan kezaliman.” (HR Ahmad 10898)

Cuba kita perhatikan sekarang ini. Bermula dari tahun ini (2013) untuk ke tahun 2021 mengambil masa 8 tahun. Sepanjang 8 tahun ini dijangka akan berlakunya perang dunia ke 3. Peperangan yang akan mematikan begitu ramai jiwa manusia. Pembunuhan di sana sini. Dunia menjadi huru hara. Tak pernah terjadi lagi dalam sejarah manusia huru hara dan kacau balau seperti itu nanti. Ketika dunia berada dalam kacau balau itu sepanjang 8 tahun ini, maka disaat itulah Allah izinkan Imam Mahdi zahirkan dirinya untuk memimpin manusia dan memerintah dunia ini dengan keadilan dan keamanan. Pada waktu Imam Mahdi muncul, dunia dalam kondisi kacau. Kemaksiatan bermaharaja lela, perang antara negara melanda dunia. Perang saudara membara, perang antara kelompok, suku, etnik, golongan, organisasi dan aliran terjadi di mana-mana. 


Penguasa menindas, melibas, memeras dan merampas hak rakyatnya. Cuba lihat balik pada hadis di atas. 
Dalam masalah gerhana ini Ahlissunnah wal Jamaah meyakini berdasarkan Hadis Nabi, bahwa "Gerhana matahari maupun bulan --baik sendirian maupun bersamaan, di waktu kapan pun-- merupakan satu di antara tanda-tanda kebesaran Allah. Ia tidak terjadi karena mati atau lahirnya seseorang di antar kita. Ia murni kejadian alam yang dikehendaki oleh Allah. Tidak harus disangkut pautkan dengan kelahiran atau kematian sesuatu atau seseorang. 
Dalam hadist riwayat Bukhari dan Muslim dll,d ari Ibnu Umar r.a. Rasulullah s.a.w. bersabda: " Sungguhnya matahari dan rembulan mengalami gerhana tidak karena kematian atau kelahiran seseorang, tetapi keduanya merupakan tanda kebesaran Allah. Apabila kalian menyaksikan gerhana, maka berdo'alah, kumandangkan takbir, dan dirikanlah sholat serta bersedekahlah.”

Ada juga adanya informasi di dunia maya (internet) tentang bayi yang berbicara bahwa ia adalah orang yang akan dibunuh Dajjal kelak, bila benar maka bisa mengartikan bahwa masa-masa huru-hara memang telah sangat dekat waktunya.

2 komentar:

  1. Atsar ini memang diriwayatkan oleh ad-Daruquthni dalam Sunan-nya (2/65) dari perkataan Muhammad al-Hanafiyah (putra Ali bin Abi Thalib). Ad-Daruquthni mengatakan, “Abu Said al-Ishtharakhy menyampaikan kepada kami, dari Muhammad bin Abdullah bin Naufal, dari Ubaid bin Ya’isy, dari Yunus bin Bakir, dari Amr bin Syamir, dari Jabir, dari Muhammad bin Ali, ia berkata,

    إن لمهدينا آيتين لم تكونا منذ خلق السماوات والأرض تنكسف القمر لأول ليلة من رمضان وتنكسف الشمس في النصف منه ولم تكونا منذ خلق الله السماوات والأرض

    “Sesungguhnya ada dua tanda yang menunjukkan kedatangan al-Mahdi kita. Kedua tanda tersebut belum pernah terjadi sejak awal penciptaan langit dan bumi, yakni terjadinya gerhana bulan pada awal malam bulan Ramadhan. dan terjadinya gerhana matahari pada pertengahan bulannya. Peristiwa ini belum pernah terjadi sejak langit dan bumi diciptakan”.

    Atsar ini maudhu’ (palsu) dan merupakan kedustaan atas nama Muhammad bin Ali al-Hanafiyah rahimahullah.

    Dr. Abdul Alim Abdul Azhim al-Bistawi dalam kitabnya al-Mausu’ah fi Ahadits al-Mahdi adh-Dha’ifah wa al-Maudhu’ah, halaman 169, mengatakan,

    “Dalam sanadnya terdapat beberapa rawi, yaitu:

    Yunus bin Bakir bin Washil asy-Syaibani, Abu Bakr al-Jammal al-Kufi, terkadang keliru dalam meriwayatkan, termasuk thabaqah ke-9 dan wafat pada tahun 199 H;
    Amr bin Syamir al-Ju’fi al-Kufi asy-Syi’i, Abu Abdillah, seorang pemalsu hadits.
    As-Sulaimani mengatakan, “Amr memalsukan hadits untuk menyebarkan ajaran Syiah.”

    Al-Juzjani berkomentar, “Ia seorang pendusta dan sesat.”

    Menurut al-Hakim, “Banyak riwayat-riwayat palsu dari Jabir al-Ju’fi. Dan tidaklah diriwayatkan hadits-hadits palsu yang buruk itu kecuali dari Jabir.

    Ibnu Hibban mengatakan, “Ia adalah seorang (Syiah) Rafidhah, pencela para sahabat, dan meriwayatkan riwayat palsu.”

    Abu Hatim menyatakan, “Sangat munkar haditsnya dan lemah. Jangan sibukkan diri dengannya. Tinggalkan dia.”

    Beberapa ulama mentahdzirnya. Seperti: al-Bukhari, an-Nasai, Ibnu Sa’d, ad-Daruquthni, dan lain-lain.

    Jabir ialah al-Ju’fi. Seorang yang ditinggalkan haditsnya. Asy-Syu’bah, Waki’, dan ats-Tsaury mentsiqahkannya. Namun Ibnu Ma’in, Abu Hanifah, Laits bin Abi Salim, al-Juzjani, Ibnu Uyainah, Ibnu Kharrasy, Said bin Jubair, dll. memvonisnya pendusta. Dan banyak yang mendhaifkannya.

    adz-Dzahaby mengatakan, “Syu’bah men-tsiqah-kannya. Ia seorang diri dalam pendapat ini. Dan al-Hafizh meninggalkannya.”

    Ibn Hajar mengatakan, “Ia dhaif dan seorang Rafidhah.”

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehe ah masa..apa apa sesat, apa apa syiah :)

      Hapus

Diberdayakan oleh Blogger.